Warren Buffett merupakan sosok yang tidak terbantahkan sebagai seorang investor saham paling sukses di dunia. Karena dirinya pula strategi berbasis fundamental sangat populer dan berhasil menghasilkan keuntungan berlipat ganda. Kisah lengkapnya di sini.

Oleh sebab itu kami akan mengulas lebih jauh pesan dari sang maestro ketika menghadapi pasar saham yang sedang crash, atau hancur lebur. Nasehat ini akan menjadi pedoman kita untuk bisa lebih bijak di pasar modal.

Setiap Dekade Ada Kegelapan Ekonomi

Penyihir dari Omaha tersebut menyampaikan bahwa setiap decade atau dalam periode tertentu, awan gelap akan selalu menyelimuti kondisi ekonomi, tapi kemudian akan menghadirkan hujan emas dengan segera.

Bagi yang sudah lama hidup di pasar modal pasti memahami betul pesan Warren Buffet yang satu ini. Kita ingat di tahun 1998 Indonesia terjadi krisis moneter yang menghancurkan. Semua jatuh jatuh parah.

Sepuluh tahun selepas itu hadir krisis 2008 di Amerika yang imbasnya hingga ke pasar modal Indonesia. Saat itulah harga saham juga rontok.

Belum lama di tahun 2021 covid melanda dunia, semua saham jatuh berguguran pada harga yang tidak pernah terduga. ITMG hanya Rp7.000, dan masih banyak lagi saham lainnya.

Tapi tidak berselang lama, harga sahamnya naik kembali dan menyentuh harga yang lebih tinggi lagi dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Lihat BBCA, turun ketika covid, tapi stockplit dan naik setelahnya. Itu seperti hujan emas.

“Every decade or so, dark clouds will fill the economic skies, and they will briefly rain gold.”

Membeli Saat Yang Lain Takut

Aturan ini sudah sering didengarkan oleh kita para investor. Tapi pada prakteknya sangat tidak mudah. Terutama dalam mengelola emosi, bahwa saham yang sedang turun dan akan kita beli tidak turun lagi.

Warren Buffett seperti sudah mengetahui bahwa saham yang sedang turun adalah saham yang bagus. Sehingga saham tersebut akan kembali pada nilai berbasis fundamentalnya. Oleh sebab itu dia sangat yakin untuk membeli ketika sebuah saham turun dan yang lain ketakutan untuk membeli.

Kelemahan kita adalah tidak mengetahui saham secara fundamental. Lebih kepada teknikal atau instuisi saja. Sehingga sulit untuk menanamkan keyakinan bahwa saham ini bagus.

A simple rule dictates my buying: Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful.”

Kabar Buruk adalah Teman Bagi Investor

Bagi trader kabar buruk adalah satu hal yang patut diwaspadai, karena berarti pasar akan jatuh, dan trend berbalik menjadi bearish. Tapi tidak demikian dengan sosok Warren Buffett.

Kabar buruk atau bad news adalah saat penting di mana harga saham semuanya turun dan kita sebagai investor akan menemukan saham-saham yang memiliki hargga murah. Di situlah saat paling tepat untuk membeli saham.

Namun hal ini tidak berlaku bagi kita yang tidak memiliki  cash. Kita hanya bisa memandangi portofolio memerah. Sedangkan sosok seperti Warren Buffett yang memiliki banyak cash, bisa dengan mudah membeli dan memasukkan saham tersebut ke dalam keranjangnya. Oleeh sebab  itu kami perrnah menulis pentingnya uang cash di portofolio di sini.

Bad news is an investor’s best friend. It lets you buy a slice of America’s future at a marked-down price.”

Saat Mengerahkan Modal Ketika Semuanya Turun

Saya masih ingat sesaat sebelum covid menjatuhkan pasar di segala penjuru dunia, berita bahwa Warren Buffett memiliki cash melimpah bertebaran. Saya masih new bie dan mlongo saja dengan berita tersebut.

Tapi kemudian covid melanda Sang Penyhir memborong perusahaan minyak daan sampai mengantongi puluhan juta lembar saham. Dan kita tahu apa yang terjadi sekarang. Saham migas beterbangan seiring harganya yang melambung tinggi paska perang Rusia Ukraina.

“The best chance to deploy capital is when things are going down.”

Membeli Saham Yang Berkualitas

Satu lagi pesan Warren Buffett yang harus kita ingat, ia selalu membeli saham berkualitas dengan harga yang sedang diskon. Ia mengatkan entah kita membeli kaus kai attau saham, ia  menyukai membeli yang berkualitas namun saat harganya sedang turun.

Oleh sebab itu ada satu strategi agar untung di saham dengan mudah, yaitu sabar memegang uang, dan menunggu saat harga semuanya berjatuhan. Kemudian barulah kita masuk. Kami menghitung setidaknya minimal ada dua kali kejadian seperti itu setiap tahun. Lengkapnya sudah kami tulis di sini.

Whether we’re talking about socks or stocks, I like buying quality merchandise when it is marked down.”

Sumber di sini.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya