Analisa Pan Brothers PBRX | Utang di Potensi Keuntungan Berlipat

Analisa Pan Brothers sangat dibutuhkan bagi siapa saja yang masuk dunia pasar modal. Terutama karena perusahaan ini masuk golongan manufaktur yang mana sangat terpengaruh dengan pergerakan ekonomi global.

Oleh sebab itu kami akan mengulas sedikit tentang PT Pan Brothers hasil merangkum dari beragam tulisan, dan analisa kami dalam beberapa waktu di pasar modal. Kami akan ulas pula produk PT Pan Brothers tbk, analisa fundamental dan teknikal

Produk PT Pan Brothers

Sebagai awalan dalam analisa Pan Brothers, kami terlebih dahulu akan mengulas apa produk PT Pan Brothers. Sehingga dari pengetahuan ini akan memperoleh informasi yang lebih lengkap.

Pan Brothers, atau yang lebih dikenal dengan kode PBRX, merupakan salah satu perusahaan ternama di Indonesia yang memproduksi pakaian jadi dan rata-rata diekspor ke luar negeri. Polanya perusahaan ini kerjasama dengan merek-merek ternama.

Contoh seperti Adidas, North Face, Kathmandu, Armani, dan produk ternama lainnya. Jadi kalau masalah produk PT Pan Brothers cukup solid. Istilahnya sudah memiliki pelanggan tetap. Dari hal ini pula terlihat bahwa perusahaan yang berpusat di Tangerang ini memiliki porsi dominan di ekspor. 

Sehingga dari sisi pendapatan atau belanja modal lebih sering menggunakan terma dolar. Perubahan kurs dolar tidak terlalu memberikan efek pada perusahaan ini. 

Analisa Fundamental Pan Brothers PBRX

Jika analisa Pan Brothers dilakukan secara fundamental, maka kita akan menyimpulkan bahwa kinerja perusaan tidak tidak buruk. Pertama di tahun 2020 yang cukup berat, perusahaan berkode PBRX ini masih bisa menorehkan laba 20.59 juta dolar. Tumbuh 32.49 persen.

Faktor utama yang membuat perusahaan ini kuat adalah apparel mitra Pan Brothers memiliki market yang kuat, seperti Adidas. Sedangkan di masa covid, produk olah raga menjadi salah satu yang dicari di dunia untuk meningkatkan kesehatan. Buktinya penjualan kepada Adidas justru meningkat 27.61 persen secara tahunan. 

Kedua, perusahaan ini berkontribusi dalam produksi hazmat, pakaian untuk tenaga medis Covid-19 yang diekspor hingga Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah. Inilah mengapa Pan Brothers begitu kokoh. 

Bahkan di saat yang lain tumbang tidak menghasilkan laba, perusahaan ini  mampu meraih 307 miliar rupiah per kuartal III di tahun 2020. Jika ditotal tahun berjalan, maka pendapatannya sekitar 7.8 triliun rupiah, atau tumbuh 6.4 persen. Cukup bagus. Sumber info.

Kalau di analisa dari rasio ROE sekitar 9%. Ini adalah angka bagus. Di saat covid-19 mendapatkan angka sekian, merupakan sebuah prestasi. Kemudian untuk PER di angka 3.3 sangat bagus sekali (stockbit). 

Hanya saja dari sisi fundamental yang paling bahaya adalah hutang. Kami akan bahas selanjutnya pada aspek hutang Pan Brothers. 

Sisi Bahaya Pan Brothers PBRX

Ada satu aspek yang patut diperhatikan dari Pan Brothers, yaitu persoalan hutang. Dalam laporan 2020 di kuartal III disebutkan bahwa perusahaan memiliki pinjaman sindikasi yang cukup besar, 133 juta dolar.

Perlu diketahui bahwa pinjaman sindikasi adalah pinjaman beberapa bank diberikan kepada satu debitur, dalam hal ini adalah PBRX. Dalam dunia industri hal ini kerap terjadi untuk membantu perkembangan perusahaan. 

Masalahnya adalah saldo kas Pan Brothers hanya 51 juta dolar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 64 juta dolar. Maka kita sebagai investor pasti bingung, dari mana mendapatkan dana untuk membayar hutang sindikasi tersebut. 

Pan Brothers dalam beberapa pemberitaan menyebutkan akan menerbitkan surat utang untuk membayar tanggungan tersebut. Dengan kata lain hutang dibayar dengan hutang. Sehingga beban membesar, kemampuan untuk menghasilkan laba dengan optimal menjadi kecil. 

Dan lagi ada catatan dari Bloomberg yang menyebut bahwa bisnis seperti yang dilakukan oleh Pan Brothers memiliki risiko cukup besar menghadapi krisis akibat pandemi seperti sekarang. Kenyataannya tidak hanya PBRX yang memiliki model demikian, tapi juga SRIL dan lainnya. 

analisa pan brothers

Analisa Teknikal Pan Brothers

Secara riwayat harga, saham PBRX berada di angka stabil yaitu kisaran 400-an. Tepatnya sejak 2016 hingga 2019. Bahkan di akhir-akhir 2019 mampu menyentuh angka 760 dengan grafik yang baik.

Maksud grafik baik adalah tidak tampak kenaikan atau penurunan yang begitu drastis seperti tanda-tanda saham gorengan yang berkolesterol tinggi. Bisa dilihat ciri-ciri saham gorengan di tulisan ini.

Saham PBRX selalu merayap pelan, naik dan turun. Namun ketika masa covid-19 datang, saham ini digebuk habis, sampai 146. Selapasnya merayap pelan, kemudian turun, naik lagi. Seperti ombak kecil. 

Uniknya di saat harga saham yang lain sudah bangkit, PBRX justru masih terseok-seok. Sebab utamanya tentu saja hutang yang melilit. Saat tulisan ini dibuat harganya masih 188 rupiah. Harga yang menurut kami cukup murah karena karena PBV di angka 0.3. 

Prospek Saham PBRX 2021

Menurut kami kata kunci dari analis Pan Brothers adalah hutang. Jika hutangnya mampu diatasi dengan baik maka kami meyakini akan naik ke angka minimal mencapai 300 rupiah, bahkan mungkin 350 dalam jangka waktu satu tahun. To the moon.

Namun demikian memang sebagai investor Anda patut waspada, bagaimanapun saat krisis demikian salah satu emiten yang paling dihindari adalah emiten yang memiliki hutang melimpah tapi cash minim. 

Sebaliknya, emiten yang paling disukai adalah mereka yang punya hutang sedikit dan cash melimpah. Semua kembali kepada investor sekalian. Semoga analisa ini membuat portofolio Anda menjadi hijau. 

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya