Analisa Saham CARS | Harusnya Bagus, Tapi…

Analisa saham CARS akan kami sajikan dikarenakan saham ini memiliki pergerakan yang cukup rumit. Baik sejak awal IPO atau hingga tulisan ini dibuat. Terutama imbas hadirnya pandemi yang berkepanjangan.

Kami akan rangkum dari beragam sumber. Analisa fundamental CARS, teknikal, juga rekomendasi saham CARS dari kami setelah mengamati transaksi dan pergerakan saham ini. Semoga bisa menjadi pertimbangan.

PT. Bintraco Dharma Tbk

PT. Bintraco Dharma Tbk, atau kalau di bursa namanya adalah saham CARS. Perusahaan ini berdiri sejak 1969, tergolong perusahaan yang cukup berpengalaman. Kini menjadi holding company dari beberapa anak perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, pembiayaan, dan kebutuhan otomotif.

Lini utama CARS bergerak dalam bidang distributor, suku cadang, dan aksesoris mobil Toyota dengan cakupan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kalau ingin tahu dealernya, cari saja Nasmoco. Karena itu pula nyemplung di usaha pembiayaan mobil baru dan bekas.

Pemegang Saham CARS

Analisa saham CARS kami mulai dari komposisi pemegang saham. Dari sini kita tahu bagaimana sekilas kualitas perusahaan distributor mobil Toyota ini.

PT TRIMEGAH SEKURITAS INDONESIA TBK       2.676.782.515  17.85 %  
PT MERAPI AGUNG             1.795.580.60011.97 %
BNYM S/A WEISER GLOBAL CAPITAL MARKETS LTD1.399.672.420  9,33 %  
MASYARAKAT   9.127.964.46560.85 %
website cars

Dari komposisi pemegang saham CARS tentu saja ada yang aneh. Yaitu pemegang paling dominan justru masyarakat. Bagi kami saham demikian sulit dimengerti. Kalau perusahaan bagus, kenapa tidak ada yang berani pegang besar? Kenapa tidak ada yang lebih dari 30%, atau bahkan 50%?

Harusnya sebagai investor melihat ini curiga. Yang model seperti ini adalah BUMI, saham legendaris dengan 77% lebih dipegang oleh masyarakat. Lihat saja nasibnya. Apalagi dilansir dari bareksa.com, ketika IPO saham jeblok, dan penjamin efek justru jadi penjual terbesar. Wah, langsung dilepas.

Analisa Fundamental CARS

Untuk melihat lebih jauh analisa saham CARS, maka kita lihat dari fundamental yang dimilikinya. Kami akan ulas dalam tiga tahun terakhir yang bersumber dari IPOT. Terutama dalam aspek laba rugi.

TahunLabaROE
2018237.6 B12.56%
2019-83.5 B-4.63%
2020-991.8 B-106.92%

Dari sini kita melihat bahwa perusahaan ini di saat ekonomi normal, memiliki laba yang cukup signifikan, dengan angka ROE yang cukup bagus, yaitu di atas 10%. Ini kalau ekonomi normal dan bagus.

Namun di tahun 2019 justru rugi. Menurut kami aneh. Di tahun ini, kondisi Indonesia belum terdampak pandemi, karena waktu itu ekonomi global masih diramaikan dengan perang dagang China dan Amerika. Tapi di Indonesia, masih belum buruk. Artinya hal ini menimbulkan tanda tanya besar.

Dari kontan.co.id kami mendapatkan informasi bahwa sebab anjloknya pendapatan di tahun 2019 adalah naiknya beban pokok pendapatan sebesar 2.13%, dan satu lagi yang patut diwaspadai adalah beban keuangan melonjak hingga 16.25%. Ini yang jadi raport merah.

Di tahun 2019 saja rugi, maka saat pandemi hadir, 2020, lebih dramatis lagi. Minus ROE tinggi sekali, sampai di atas seratus persen, dengan kerugian yang sangat dalam, hampir empat kali lipat dari nilai laba di tahun 2019. Sederhananya, laba empat tahun terkuras hanya dalam satu tahun. Mari kita lihat hutangnya.

TahunDER
20183.84
20193.31
20205.13

Inilah menjadi penyebab utama kinerja saham CARS tidaklah bagus. Hutangnya terlalu mengkhawatirkan. Bagi kami kalau DER di atas dua saja sudah wait and see, ini di atas tiga. Inilah beban terbesar dari perusahaan distributor mobil di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini.

analisa saham cars
pixabay.com (ilustrasi)

Riwayat Saham CARS

Untuk analisa saham CARS lebih jauh, kita lihat Riwayat harganya. Sebenarnya kalau dari pergerakan, saham ini halus. Ada dua kemungkinan, sepi peminat, dan big money tidak mau partisipasi. Apalagi namanya tidak sepopuler saham-saham second liner seperti Gajah Tunggal dan lainnya.

Nah yang membuat kami sedikit terganggu melihat riwayat harga saham CARS adalah aksi korporasi di tahun 2019, yaitu stocksplit saham 1:10. Dari harganya dua ribuan, menjadi dua ratusan di bursa.

Masalahnya adalah harga sahamnya tidak naik-naik amat dari tahun 2017. Dari 1.500 menjadi 2.700-an dalam jangka waktu dua tahun. Biasa. Bukan harga yang istimewa. Atau kemahalan. Tapi kemudian stocksplit.

Kalau kami membacanya gini, di tahun 2019 kinerjanya mulai berbalik lemah, daripada harga sahamnya turun sampai PBV di bawah 1, lebih baik kita pecah saja, paling rendah nangkring di gocap. Buktinya selepas itu ke gocap juga. Hehehe. Jadi kurang menarik.

Analisa Saham CARS

Sebenarnya bisnis CARS adalah model bisnis cyclical, dinamikanya mengikuti perekonomian di sektornya. Ekonomi positif, kinerjanya positif, ekonomi negatif, juga ikut negatif. Tapi karena kinerja perusahaan ini kurang bagus, hukum cyclical ini menurut kami tidak begitu berlaku di saham CARS.

Mari kita bandingkan dengan MPMX, yang menjadi distributor motor Honda. Kinerjanya di masa pandemi juga rugi. Tapi karena hutangnya minim, masih di bawah 0.6, maka tidak memiliki beban yang cukup berat. Sehingga mampu berbalik untung di 2021. Analisa lengkap MPMX di sini.

Kami cari aksi perusahaan juga belum banyak tampak. Hanya mengakuisisi sebagian saham dari perusahaan perbengkelan dan perdagangan kendaraan baru dan bekas. Dilansir dari Kontan, aksi ini akan menambah pendapatan secara langsung, sekitar Rp122,8 milyar. Nanti kita lihat kinerjanya seiring berjalannya waktu.

Rekomendasi Saham CARS

Sebenarnya saham ini adalah jenis yang paling enak analisanya. Tinggal lihat penjualan mobil Toyota di Indonesia, pasti akan terdampak juga ke laba perusahaan. Apalagi inovasi Toyota sangat bagus. Hanya saja kinerja keuangannya membuat analisa ini jadi kurang berarti.

Secara harga, saham ini berada di gocap dengan PBV 1.28x (RTI). Tapi saham ini tidak punya riwayat naik yang menggebu-gebu. Seperti tidak ada gairah. Sebagai gambaran, kenaikan pemegang saham ini juga tidak signifikan. Dari Juni berjumlah 3.112, Juli menjadi 3.140, hanya nambah 28 orang saja. Tidak menarik.

Menurut kami kalau Anda ingin membeli saham ini, lebih baik tunggu transaksinya ramai. Kalau memang ngebet ya. Sekarang masih sepi sekali. Lebih baik wait and see dulu. Baik trader atau investor, menurut kami masukin watchlist saja dulu.

Jika ingin informasi lebih jauh tentang perusahaan CARS bisa kunjungi website resminya di sini. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya