Analisa saham LINK menjadi penting di era komunikasi modern seperti sekarang. Hal ini karena saham tersebut bergerak di dunia internet. Dunia yang sedang happening bahkan sebelum pandemi covid-19 melanda dunia.
Di antara yang akan kami bahas adalah pemegang saham LINK, analisa fundamental, analisa teknikal, prospek saham LINK ke depan, hingga rekomendasi dari kami. Kami sajikan info yang penting saja, tidak terlalu detil agar lebih mudah dinikmati.
Table of Contents
Saham LINK Bergerak di Bidang?
Kalau ada yang bertanya saham LINK bergerak di bidang apa, maka lebih mudah menjawab dengan First Media. Pasti tahu salah satu jaringan internet di Indonesia ini. First Media merupakan induknya. Pasti paham kan.
Intinya adalah penyedia layanan jaringan televisi dan internet di kota-kota besar seperti Bogor, Jakarta, Surabaya, Bali, Bandung, dan kota besar lainnya. Kalau di kota kecil memang belum masuk. LINK dikenal sebagai perusahaan yang menawarkan biaya yang kompetitif dibanding pesaingnya.
Pemegang Saham LINK
Pemegang saham LINK yang bersumber dari website resmi adalah First Media yang mengempit hingga 41%, sedangkan public hingga 59%. Namun jika dilihat detil ada pula Asia Link Dewa Pte Ltd yang menggenggam hingga 49%.
Tapi secara umum ini adalah perusahaan dalam jajaran LIPPO Group. Di mana induknya adalah Multipolar (MLPL) yang membawahi banyak perusahaan dari teknologi, jaringan, hingga perbankan. Selengkapnya tentang saham Lippo Group bisa dibaca di sini.
Analisa Fundamental Saham LINK
Untuk melihat lebih jauh maka kita analisa fundamental saham LINK agar terlihat bagaimana kualitas perusahaan ini. Yang kami akan analisa pertama kali adalah laba yang dihasilkan selama tiga tahun ke belakang.
2018 | 788 B |
2019 | 894 B |
2020 | 941 B |
Perlu menjadi catatan bahwa tahun 2019 dan 2020 adalah tahun yang cukup berat. Terutama karena adanya covid-19. Namun emiten grup LIPPO ini dengan begitu istimewa tidak terpengaruh bahkan mampu menghasilkan laba dengan kenaikan yang stabil.
Kita lihat rasio kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba agar bisa melihat dengan lebih detil.
2018 | 16.6 % |
2019 | 19.2 % |
2020 | 20.3 % |
Perlu diketahui bahwa perusahaan dengan ROE di atas 15% adalah perusahaan yang cukup istimewa. Bisa dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Rata-rata di bursa ROE di sekitar 5-15%. Artinya analisa saham LINK secara sederhana bisa disimpulkan perusahaan ini masuk grade A.
Mungkin yang perlu diantisipasi adalah rasio hutangnya (DER). Memang secara rasio kecil. Namun yang diantisipasi adalah indikator pertumbuhannya. Bisa dilihat dari tabel berikut.
2018 | 0.27 |
2019 | 0.43 |
2020 | 0.69 |
Memang rasio DER di bawah satu juga masih cukup bagus. Namun jika dilihat angkanya terus tumbuh. Inilah yang menurut kami patut diantisipasi. Kalau ternyata tahun berikutnya tumbuh lagi, maka jadi catatan. Artinya masih bagus, hanya waspada saja. Grade perusahaan ini bagi kami A.
Analisa Teknikal Saham LINK
Analisa teknikal saham LINK yang kami sajikan adalah sekilas melihat grafik untuk mengetahui polanya bagi investor. Saham LINK memiliki kapitalisasi pasar yang lumayan besar, sekitar 12 triliun di harga 4.400-an.
Artinya saham ini tidaklah mudah untuk digerakkan begitu saja naik turun ala gorengan. Halus permainannya. Tapi satu hal yang pasti, grup LIPPO memiliki holding media. Artinya sentimen apapun, meski secuil akan langsung tersebar. Rumor yang masih belum pasti juga akan terdengar.
Inilah faktor utama, yang menurut kami patut diwaspadai. Adapun secara harga psikologisnya di angka 4.500. Artinya di atas itu ada kesempatan menurut, di bawah itu akan ada kesempatan harga untuk naik.
Mungkin yang patut diwaspadai adalah PBV dari saham ini yang sudah mencapai angka 2.7. Memang perusahaan yang sedemikian bagus punya kesempatan untuk naik lebih tinggi lagi hingga PBV 3. Jadi masih ada potensi. Analisa saham LINK dari sisi teknikal menurut kami demikian.
Harga Wajar Saham LINK
Kalau ditanya harga wajar saham LINK, menurut kami di angka 4000. Di atas itu, kami sudah menunggu untuk turun. Alasannya sederhana, PBV saham model demikian biasanya yang wajar di kisaran 2-an.
Lebih dari itu wait and see saja. Jika lebih dari 3, nunggu dulu harganya turun lagi. Saham kan persoalan kesabaran. Menurut kami harga wajar saham LINK demikian.
Prospek Saham LINK
Analisa saham LINK berikutnya adalah prospek saham LINK ke depan. Menurut kami cukup cerah. Masa depan akan ditandai dua hal. Pertama adalah elektrisasi, pokoknya semua yang berbau listrik akan menggeliat. Kedua adalah telekomunikasi terutama data internet.
Saran kami jika Anda tipe value investing, lebih baik susun portofolio Anda dengan mengisi saham di sektor ini untuk masa depan. Entah di sektor Tower seperti TBIG dan BALI, atau telekomunikasi seperti TLKM, EXCL dan LINK. Cara menyusun portofolio saham yang ideal bisa dibaca di sini.
Sektor ini akan terus berkembang dan kebutuhannya akan terus tinggi. Oleh sebab itu menurut kami saham ini memiliki prospek yang cerah. Hanya yang perlu diantisipasi pesaing, PLN sudah masuk di sektor ini, harganya juga murah. Perlu waspada.
Riwayat Dividen LINK
Satu yang membuat istimewa adalah riwayat dividen saham LINK memuaskan. Menurut kami cukup senang menjadi investor di perusahaan yang satu ini.
2018 | Rp232 |
2019 | Rp178 |
Dengan harga di kisaran 4000-an, yield dividen yang didapatkan sekitar 3-5% perlembar. Cukup lumayan. Kalau ingin saham yang lebih besar dividennya bisa dicari di link ini. Kami sudah mengulasnya.
Rekomendasi Saham LINK
Analisa saham LINK menghasilkan rekomendasi dari kami dalam beberapa aspek. Pertama saham ini memiliki prospek cukup cerah. Kinerjanya juga memuaskan artinya layak dibeli. Tapi menurut kami lebih baik untuk investor. Trader kurang pas.
Kami pernah mendapatkan gain 48% di saham ini dalam jangka waktu 5 bulanan. Menurut kami saham ini masih cukup layak. Adapun secara harga, kalau kami lihat sudah price in di harga 4000-an. Tidak murah tidak juga mahal.
Keputusan ada di tangan Anda. Kami hanya memberikan sekilas analisa saham LINK. Website resmi LINK di sini.