Siapa sih yang tidak kenal dengan Warren Buffet. Suhunya suhu saham dunia. Nah kali ini coba kita belajar dari portofolio Warren Buffet yang menurut kami tergolong aneh tidak seperti yang diajarkan para suhu di Indonesia.
Salah satu yang cukup aneh adalah, jumlah saham yang dipegang mencapai 47. Ini tentu kebalikan dari guru-guru di Indonesia yang menyampaikan jangan banyak-banyak pegang saham. Nanti pusing. Oleh sebab itu kita akan ulas apa sisi menarik dan anehnya portofolio Warren Buffet
Table of Contents
Investasi Berbasis Fundamental
Saya menyajikan ini nomor yang pertama. Fundamental selalu menjadi alasan Warren Buffet untuk memiliki saham. Mulai dari Apple, Coca-Cola, Bank of America, hingga banyak saham lainnya.
Baginya, saham adalah kepemilikan terhadap perusahaan. Maka kalau fundamental bagus, akan banyak yang suka saham tersebut. Efeknya saham akan naik, begitulah kira-kira pertimbangannya.
Diversifikasi Saham Berlebihan
Warren Buffet memang memiliki prinsip jangan letakkan di satu keranjang. Ini artinya diversifikasi. Tapi menurut kami Mbah Warren keterlauan, diversifikasi di segala sektor. Mulai dari cosumer, bank, teknologi. Kayaknya hampir semua sektor dia punya. Rakus juga. Hehehe.
Dari sini kita belajar saham dia bakalan ada yang naik. Karena di saham satu sektor turun, sektor lain biasanya naik. Hal ini menjadikan saham Warren Buffet kemungkinan untuk turun semua sangat kecil. Pasti ada sektor lain yang sedang naik.
Investasi di Banyak Saham
Kedua, Warren Buffet tidak menganut prinsip seperti kita para newbie yang investasi hanya di bawah 10 saham. Dia punya sampai 47 saham. Tuh seperti indeks LQ47. Jadi kayaknya setiap minggu ada yang panen kalau mau dijual.
Salah satu faktornya, uang dia sangat banyak, suka-suka dia mau beli sampai 47 saham. Kalau kita Cuma punya 50 juta, dan dibagi 25 saham, ya habis, satu saham rata-rata 2 juta.
Kalau dari sisi psikologis, ketika seorang investor melihat saham bagus yang belum diapresiasi, maka tangannya akan gatel untuk membeli. Saya pun merasakan hal tersebut. Mungkin Warren Buffet ingin memiliki hingga membeli.
Satu Saham Berporsi Besar
Ketiga, meskipun sahamnya mencapai 47, tapi 40% dananya untuk menggenggam satu saham. Jadi yang lainnya kecil-kecil. Bahkan komposisi 39 sahamnya mencapai 16.8% total dana. Anggap saja itu saham gorengan lah.
Dari sini kita belajar, mungkin kalau saham bagus, taruh dana yang besar. Bahkan mayoritas dana kita untuk membeli saham tersebut. Adapun jika masih semi yakin, bisa dibeli tapi dana jangan besar-besar, sisihkan untuk average down.
Pelajaran Penting
Kalau melihat kompisi ini, tidak aib kalau pegang saham dengan jumlah di atas 5, di atas 10, sah-sah saja. Risikonya memang dana akan terbagi menjadi kecil-kecil. Hal ini akan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Faktor kelebihannya adalah risiko investasi akan mengecil. Karena bisa jadi ketika saham yang satu turun, kita mudah average down karena nilainya masih belum besar. Contoh investasi di saham A hanya 2% dari nilai portofolio, maka ketika turun, kita bisa alokasikan lagi 2% yang lain.
Kekurangannya adalah return akan mengecil, karena setiap saham akan jadi terpecah-pecah banyak. Kecuali jumlah uang Anda memang sangat banyak seperti Warren Buffet.
Saya pribadi memiliki jumlah saham yang tidak sedikit. Rata-rata di atas 8. Kalau pertimbangan saya adalah, waktu return investasi rata-rata bisa mencapai satu tahun. Sehingga kalau dikalkulasi dengan jumlah saham 10-12, setiap bulan bisa mendapatkan return.
Namun bagi pemula, memang disarankan tahap awal investasi di sedikit saham. Alasannya untuk latihan dan agar memudahkan dalam pemantauan. Kalau terlalu banyak bisa susah. Ini juga benar.
Sehingga semua kembali kepada masing-masing. Bisa jadi Anda uangnya sangat banyak, maka investasi sampai 45 saham, atau bahkan 50 saham. SahamHijau.com.
Saya bloger pemula, mudah²an bisa belajar banyak dari website ini.
sama-sama ya