Anda pasti pernah mengalami namanya nyangkut di saham. Beli di harga 1200, tahu-tahu anjlok sampai 1100, terus turun, dan terus turun. Apalagi yang masuk di dunia saham periode 2019 akhir hingga 2020.
Nah ada satu trik yang sangat populer untuk mengatasinya yaitu average down saham. Teknik ini banyak dilakukan oleh para trader atau investor ketika memiliki saham namun harganya anjlok terus. Berikut kami berikan cara average down saham.
Table of Contents
Apa Itu Average Down Saham
Average itu artinya rata-rata, sehingga average down berarti rata-rata turun. Maksudnya adalah yang awalnya mendapatkan harga 1200 di pembelian saham, dengan teknik ini mendapatkan harga 1000. Harga rata-ratanya turun.
Bahkan bisa juga dari yang awalnya di harga 1000, terus di average down menjadi 500. Itu sangat mungkin sekali. Namun demikian ada syarat sebelum average down saham dilakukan. Berikut beberapa syaratnya.
Syarat Average Down Saham
Jika Anda ingin melakukan teknik average down, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, posisi Anda bukan trader. Jika trader yang hidup bulanannya memang dari keuntungan jual beli saham, maka teknik ini tidak berguna. Karena butuh waktu sedikit lama untuk harga kembali normal. Lebih baik jual kalau posisi Anda sebagai trader.
Kedua, saham yang Anda pegang memang bagus secara fundamental. Kalau bagus kenapa turun? Ingat di pasar modal sangat banyak faktor membuat harga turun drastis. Ingat BJBR yang anjlok karena jadi objek investasi Jiwasraya?
Kalau saham yang Anda beli fundamentalnya jelek, lebih baik jangan average down. Itu sama saja membuang uang. Karena memang tidak pantas dihargai mahal.
Ketiga, baca histrori saham atau teknikal saham. Harga yang Anda beli posisi dari chartnya paling atas, di tengah, atau paling bawah. Kalau paling atas, pucuk, tinggalkan saja. Lebih baik pelajari kapan waktu yang tepat membeli saham. Kalau di tengah masih mending. Tapi kalau bawah, jangan takut.
Keempat, kira-kira apakah Anda memiliki uang dingin yang cukup. Ingat uang dingin lho ya. Karena average down akan menjadikan uang Anda diam lama di saham tersebut. Kalau Anda tidak memiliki uang dingin, teknik ini justru membuat Anda menjual saham di harga yang sangat rendah, cut loss.
Kelima, berapa kuat mental Anda menerima minus dalam harga saham. Sanggupkah di angka 30%, atau hanya 20%, atau hanya 10%. Soalnya terkait dengan kapan waktu yang tepat kita average down. Kami pernah minus lebih dari 50%, namun akhirnya balik profit 25%. Bisakah Anda demikian?
Cara Average Down Saham Nyangkut
Teknik average down yang kami sampaikan adalah berdasarkan pengalaman yang kami lakukan. Tidak ada teori khususnya. Pertama, perhatikan betul pergerakan turunnya harga saham. Kalau turunnya drastis setiap hari, anjlok lebih dari 10% tanpa ada kabar. Itu artinya saham tersebut gorengan. Saran saya lebih baik jual.
Kedua, namun jika harga saham turun perlahan-lahan, dan kadang ada perlawanan meski sedikit untuk naik, itu artinya saham tersebut layak untuk di average down. Siap-siap uang cash dan fokus pada saham tersebut.
Ketiga, kami baru akan memulai averaget down ketika sudah sampai minus 11%. Sedangkan minus 1-10% kami masih anggap wajar. Baru bertindak setelah menyentuh 11%. Kami beli perlahan-lahan. Tidak dengan uang banyak. Bisa jadi hanya 10% dari nilai sebenarnya saham yang sedang kita average down.
Keempat, perhatikan harga saham kembali, apakah turun lagi menyentuh angka 20%, atau sulit menyentuh angka tersebut. Jika masih turun di angka 20%, mulai masukkan uang yang lebih besar. Di sinilah mengapa cash sangat penting dalam dunia pasar modal.
Biasanya nafsunya beli dengan semua uang, lebih banyak dapat untung. Padahal ini keliru. Kecuali Anda investor dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Kelima, jika ternyata turun terus, lakukan hal yang sama pada kelipatan 10%. Semakin turun ke bawah nilai dana yang Anda masukkan semakin besar. Sehingga Average down menjadi sangat terasa.
Keenam, jika terlihat ada titik yang perlawanannya sengit. Banyak yang jual tapi masih tertahan di angka tersebut, Anda harus berani membeli dengan lebih banyak uang. Itu kemungkinan besar akan menjadi titik pantulnya.
Ketujuh, bersabarlah melihat kenaikan yang perlahan-lahan ketika keadaan sudah bagus. Jangan pula sombong dengan update-updae keuntungan yang Adan dapatkan. Karena tidak semua menyukainya.
Kedelapan, teknik ini tidak berfungsi pada keadaan di mana seluruh ekonomi lumpuh. Seperti ketika covid-19 terjadi. Karena bisa jadi turunnya sangat dalam sekali.
Inilah beberapa cara average down saham nyangkut. Semoga menjadi manfaat dan inspirasi bagi Anda para investor, terutama kawan saham hijau. Salam.