Cara Cuan di Saham | Berani Ambil Risiko

Cara cuan di saham ternyata dengan berani mengambil risiko. Menurut saya demikian. Karena ketika Anda masuk ke pasar modal, sesungguhnya Anda sudah mengambil instrumen investasi paling berisiko dibandingkan yang lain, yaitu saham.

Namun demikian bukan berarti asal mengambil risiko. Tapi kita harus memilah sebaik mungkin. Saya akan bercerita bagaimana maksud kita harus mengambil risiko sebaik mungkin di pasar modal agar kita bisa cuan.

Doktrin Pemula

Ketika masuk di pasar modal kita akan mendapatkan doktrin bagi pemula, mainlah di saham paling aman, LQ45 atau blue chip. Keduanya paling aman. Karena dianggap paling minim risiko dan kemudian bisa stabil naik perlahan. Inilah cara cuan di saham bagi pemula.

Saya pun menerima doktrin ini. Tidak memahami analisa fundamental atau teknikal. Hingga memilih HMSP dengan alasan pendapatan stabil, bahkan memiliki rasio membagikan dividen yang cukup besar.

Hingga kejadian memilukan datang. Saham LQ45 digebuk habis. HMSP yang tadinya bermain di angka 3000-an sekarang di angka 1000-an. Unilever lebih sadis lagi yang tadinya bermain di 8.000-an kini jatuh di angka 4000-an.

Saya sadar bukan demikian investasi di saham. Bukan harus yang LQ45, atau blue chip. Tapi mencari saham yang potensinya bagus. Ingat potensi. Karena kalau perusahaan bagus sudah pasti harganya sudah mahal.

Beli Murah Dijual Mahal

Investasi saham harus melihat masa depan. Saya sering dinasehati sekuritas, yang pintar membaca masa depan itulah yang menang di saham. Artinya sekarang jelek, mungkin di hari depan akan bagus. Menemukan saham bagus berharga murah.

Di sinilah rumus saham dibeli murah dijual mahal. Bukankah ini kunci di pasar modal. Mencari saham murah dan dijual mahal. Tidak perlu teknikal yang pusing-pusing. Pokoknya kalau menemukan saham murah dibanding nilai asli perusahaan itu, artinya kita cuan.

Masalahnya adalah tidak semua orang berani mengambil saham yang murah. Karena biasanya danggap saham busuk lah, saham yang melukai hati ritel lah. Atau bahkan saham gorengan kelas kakap. Padahal para tokoh-tokoh besar justru memiliki cara cuan di saham dengan mengambil saham lapis dua bahkan lapis tiga.

Cara Cuan di Saham

Mari kita belajar dari Lo Kheng Hong. Ia selalu mampu melihat saham yang tidak dipedulikan orang hingga suatu hari jadi rebutan. Contoh yang kami pahami ketika ia mengambil Gajah Tunggal, perusahaan ban. Waktu ada pengumuman Lo Kheng Hong beli, keadaanya rugi.

Tapi namanya Lo Kheng Hong sudah menganalisa matang-matang, dan mungkin sudah membaca laporan keuangan dengan sangat detil, maka yang terjadi adalah berbalik cuan, karena GJTL kemudian berbalik untung. Keren. Kami sudah mengulas lengkap GJTL di sini.

Yang lain adalah Sandiaga Uno. Memang biasanya melalui Saratoga Investama, tapi kita bisa melihat, saham yang dibeli tidak ada yang blue chip status awalnya. MDKA yang fokus di emas, langsung naik karena mendapatkan momentum naiknya harga emas.

Kemudian yang sedang naik juga adalah MPMX. Saham ini berada di lapis dua, pernah dibuang-buang sampai menyentuh harga 300-an, tapi kemudian berbalik hingga sekarang sudah naik dan terus nanjak. Mereka tahu cara cuan di saham bukan hanya di saham lapis satu, tapi dua, bahkan tiga.

Kami Belajar untuk Cuan

Maka kami belajar dari mereka. Setelah kami babak belur di pasar modal, karena masuk di waktu awal krisis, perang dagang, pandemi, jadi tidak ada namanya saham naik. Mesti turun. Gila, tapi justru ini yang mendewasakan kami.

Kami evaluasi hingga mengambil saham Bank Jabar (BJBR), waktu itu dibahas dalam skandal Jiwasraya yang katanya saham tidak bagus. Banyak orang membuangnya. Digebuk habis. Dari yang awalnya 1800-an hanya tinggal 900-an.

Saya berani ambil risiko, saya beli di harga 1.100. Ternyata turun, saya average down sampai harga 950-an. Saham ini terus turun karena covid sampai 600-an seingat kami. Tapi tetap kami pegang erat-erat. Benar saja dalam setahun lebih sedikit bisa berbalik 70%.

BJBR memang bagus, fundamental oke, dividen oke, harga murah, hanya mata hati orang yang tidak melihatnya. Mungkin banyak yang belum mengerti rahasia cara cuan di saham adalah berani mengambil risiko.

Berikutnya MPMX. Waktu itu sepi sekali yang membeli. Semua takut untuk masuk karena saham yang awalnya memiliki harga psikologis di 1000-an, jatuh sampai di harga 360-an. Gila, semua orang menjauh.

Saya berani ambil. Ini saham bagus, bisnisnya mudah. Distributor motor, bukan seperti perusahaan lain yang susah membuat ini dan itu. Motor Honda pula, dividen juga besar. Fundamental tidak ada yang salah.

Bahkan ketika saham MPMX ada tanda naik, saya berani average up. Satu hal yang sangat jarang saya lakukan, hingga harga rata-rata yang kami pegang di angka 406. Ternyata benar, sampai tulisan ini dibuat sudah naik 100% lebih.

Maka kalau ingin cara cuan di saham, jangan terpaku dengan saham blue chip. Ambil gorengan kalau perlu. Tapi dengan analisa yang matang. Kita harus berani ambil saat yang lain mencaci.

Saham lapis dua pasti ada yang bagus, begitu pula dengan saham lapis tiga, pasti ada yang bagus. Tinggal kita analisa tajam plus berani ambil risiko untuk bisa mendapatkan keuntungan.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya