Cara menentukan take profit saham bukanlah perkara mudah. Kadang merasa kalau masih bisa naik tinggi. Tapi ternyata longsor. Sebaliknya juga bisa terjadi, sudah take profit ternyata justru harganya kembali melejit.
Inilah persoalan yang sering dihadapi. Oleh sebab itu kami akan berikan beberapa tips cara menentukan take profit saham berdasarkan pengalaman. Siapa tahu ada yang cocok dengan Anda dan menghasilkan cuan optimal.
Table of Contents
Cara Menentukan Take Profit Saham
Take profit saham adalah sebuah langkah menjual saham yang Anda miliki dalam rangka untuk mengambil keuntungan. Langkah ini perlu trik khusus, karena bisa jadi Anda justru menyesal setelah menjualnya karena harga justru naik melejit.
Yang pertama saran kami adalah memiliki target khusus. Yaitu target yang ditetapkan oleh diri sendiri dalam menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diambil. Setiap orang berbeda-beda.
Pada titik ini kami memiliki pengalaman jika dulu mentargetkan dua puluh persen atau di atas dua puluh persen. Jadi kalau harganya sudah naik dua puluh persen atau lebih, maka kita jual. Durasi waktu bisa satu bulan, dua bulan, atau bahkan enam bulan.
Adapun kiranya harga tersebut ternyata naik kembali, tidak pernah menyesal. Karena memang sudah menjadi target. Tugas kita hanya menjual di angka tersebut dan mencari saham baru sebagai objek investasi. Inilah cara menentukan take profit saham yang paling mudah.
Menyentuh Resistance Saham
Cara menentukan take profit saham berikutnya adalah dengan menimbang titik resistance saham. Yaitu titik harga puncak dari sebuah saham yang pernah dicapai. Menurut kami itulah salah satu saat tepat untuk menjual.
Hal ini terjadi karena biasanya semua orang memiliki perasaan yang sama. Tidak mungkin menembus titik resistance saham, sehingga lebih baik dijual saja. Misalkan Anda membeli di harga Rp200, titik resistance di angka Rp250. Maka di angka Rp249 sudah siap-siap untuk menjual.
Karena biasanya ketika tidak kuat menembus, yang terjadi justru berbalik arah dan menukik lebih tajam. Inilah yang justru menjadi kesalahan umum investor. Harusnya kita sudah melihat tanda-tanda sudah tidak kuat naik. Lebih baik jual.
Nah tinggal Anda menentukan di titik resistance mana mau dilepas. Seperti laiknya titik support, resistance juga memiliki beberapa titik yang menjadi kemungkinan dari puncak naiknya harga saat itu. Cara menentukan titik support dan resistance saham dengan mudah bisa dibaca di sini.
Ketika Ada Tanda Pembalikan
Jika Anda penganut analisa teknikal, maka ada beberapa pattern, pola grafik sebagai tanda-tanda pembalikan arah. Terutama pembalikan dari trend bullish ke arah bearish. Jika sudah ada tanda tersebut, lebih baik take profit.
Di antara pattern yang cukup terkenal sebagai tanda pembalikan adalah double top. Ini adalah pattern berbentuk seperti huruf M, baik sempurna atau hampir sempurna bentuknya. Kalau terjadi ini sebagai tanda pembalikan. Selengkapnya tentang double top di link ini.
Pattern kedua yang cukup terkenal sebagai tanda pembalikan adalah bentuknya seperti kepala dan dua bahu. Ketika terjadi pattern ini, umumnya terjadi pembalikan arah. Selengkapnya tentang head and shoulder bisa dibaca di link ini.
Sentimen Bagus Keluar
Cara menentukan take profit saham berikutnya adalah di saat sentimen bagus keluar. Lho kok bukan sebaliknya? Kan saham ketika itu sedang naik. Benar memang sedang naik. Tapi coba ikuti langkah para big money dalam mengolah dananya di saham.
Ketika saham itu diterpa berita buruk, maka saat itulah harga sedang jeblok. Entah karena faktor eksternal, atau faktor internal. Harganya bisa gugur perlahan, atau cukup drastis. Big money biasanya memungutnya perlahan-lahan.
Kemudian ketika sentimen bagus keluar, harga akan perlahan-lahan naik, saat itulah para big money akan melepas sahamnya. Cara ini bisa digunakan, biasanya kenaikannya lumayan tajam. Ikuti saja langkah mereka. Baca cara big money naik turunkan harga saham di sini.
Take Profit Saham Karena Harga Mahal
Bisa jadi ketika Anda membeli satu saham harganya memang sedang murah. Kemudian naik perlahan-lahan hingga menuju fair value yang dimilikinya. Atau ketika Anda membeli sudah di harga fair value, namun kemudian ternyata naik lagi perlahan.
Semakin hari terlihat kalau harganya menanjak dan menunjukkan sudah terlalu mahal. Bisa dilihat dari PER yang dimilikinya atau dari sisi harga saham berbanding nilai bukunya (PBV). Maka ketika itu sudah waktunya saham layak untuk dijual. Saham tersebut sudah tidak istimewa, seperti yang pernah kami jelaskan di sini.
Atau tanda-tandanya adalah saham tersebut berada pada keadaan kebingungan antara akan naik atau turun. Sideway karena harganya sudah terlalu mahal. Maka lebih baik dijual. Ini cara menentukan take profit saham dengan mudah.
Inilah beberapa cara mudah menentukan kapan TP dari saham. Jika Anda investor tulen jangka panjang, mungkin metode ini tidak begitu berlaku. Tapi jika Anda seorang trader, cara ini bisa menjadi alternatif untuk mengamankan keuntungan.