Cara mengetahui Bandar Akumulasi saham memang cukup sulit. Saya membuat tulisan ini hanya bagi orang yang sudah terbiasa di dunia saham, sehingga memahami beberapa istilah, dan membayangkan apa yang kami tulis.
Jika belum terbiasa, lebih baik jangan pusing dengan akumulasi bandar di saham. Karena bikin pusing, bikin mules, dan membuat uang dingin kita jadi panas. Apa yang kami tulis berdasarkan pengalaman. Bisa salah. Tergantung pengalaman masing-masing. Tapi kalau mau jadikan pelajaran silakan.
Table of Contents
Apakah Bandar Saham Ada?
Sebelum kami jelaskan cara mengetahui bandar akumulasi saham kami akan menjawab pertanyaan apakah bandar saham ada di pasar modal. Jawabannya dalam sudut pandang kami, ada dan sangat bermanfaat. Hehehe.
Mengapa saya katakan bermanfaat, karena kalau tidak ada bandar saham, harga tidak mudah naik, tidak mudah turun juga. Hanya tinggal seberapa canggih bandar yang sedang bermain, dan seberapa lihai mengelabui ritel. Tinggal ada akhlaq atau tidak para bandar itu.
Satu hal yang pasti, bandar saham tidak pernah terlihat dan tidak mudah terdeteksi meski dengan aplikasi yang super mahal langganannya. Mereka lebih pintar dari aplikasi itu. Jadi Anda jangan terkejut kalau aplikasi bisa salah.
Tugas Berat Bandar
Namanya Bandar Saham selalu bertugas mengumpulkan keuntungan di atas penderitaan orang. Maka tugas utamanya adalah menaikkan harga setinggi-tingginya. Inilah mengapa banyak saham harganya di atas batas normal.
Tapi itu tandanya sang Bandar sedang distribusi barang. Dinaikkan dengan beli seratus lots, dijual 500 lots, kan untung. Nanti saya jelaskan lebih lanjut.
Tugas kedua adalah menurunkan harga saham sejatuh-jatuhnya. Hal ini agar dia membeli di harga paling bawah sebelum saham naik karena sentimen-sentimen tertentu. Ingat saham KAEF bagaimana jatuh terkaparnya saham ini sebelum covid datang. Setelah covid datang, dikerek habis-habisan. Begitulah akhlaq Bandar Saham.
Yang jelas entah mengapa mereka lebih tahu informasi daripada ritel receh seperti kita semuanya. Perusahaan mau untung dia tahu, direkturnya mau mencret, dia tahu juga. Wkwkwkw.
Cara Mengetahui Bandar Akumulasi Saham
Nah ada cara sangat sederhana untuk mengetahui saat bandar mengakumulasi saham. Pertama menggunakan aplikasi berbayar. Istilah canggihnya adalah bandar detector. Menggunakan aplikasi ini akan membuat Anda tahu bahwa saham sedang diakumulasi oleh bandar melalui notifikasi.
Meskipun saya sendiri tidak menyukai dengan pola ini, karena terkadang sudah terlambat. Menggunakan aplikasi berarti siap untuk mengambil untung sedikit lalu keluar. Jangan berlama-lama. Karena terkadang meski harga tinggi, aplikasi tetap bunyi ketika ada akumulasi besar. Selepasnya longzorrr.
Kedua dari bid dan offer saham. Ini juga masih tergolong mudah. Kalau kelihatan bidnya sangat besar di satu harga, itu artinya bandar menjaga jangan sampai longsor ke bawah. Maka kita sebagai ritel meyakini kalau harga tidak mungkin turun. Maka kita beli.
Bisa jadi bandar memang akan menaikkan. Tapi jangan salah, kalau ternyata banyak distribusi dan bandar tidak kuat menahan harga, maka bid di harga tertentu akan tiba-tiba menghilang. Bandar pun limbung. Ini pernah terjadi di LINK. Awalnya saya mengira harga ditahan, ternyata dana asing dijual terus, langsung tidak kuat. Longzorrr.
Ketiga dari offer saham. Kalau ada offer saham yang terlihat jauh besar, bahkan dua kali lipat atau lebih terlihat sangat tebal, itu juga tanda bandar sedang akumulasi. Pasti pikiran kita sebagai ritel, aduh saham ini tidak bakal naik, udah ada yang mau jual banyak. Kita jual aja lah.
Nah bandar jadi penadah, akumulasi terus pelan-pelan. Sampai orang tidak sadar kalau ada yang diam-diam sedang akumulasi dalam angka besar.
Keempat, ini yang paling sulit. Kalau bandarnya adalah sekumpulan orang-orang yang bersepakat dalam sebuah saham. Akunnya menyebar, tidak hanya satu akun atau satu sekuritas tapi menyebar di banyak akun, maka sangat sulit terdeteksi, karena seolah rata.
Dalam sudut pandang kami, ini pernah terjadi di saham ANDI. Meski kami juga tidak punya bukti. Tapi polanya bisa dilihat. Ciri-cirinya adalah transaksi besar. Padahal harga sahamnya segitu-gitu aja.
Kedua, bid jauh lebih kecil dari offer, tapi harganya juga stagnan di situ-situ aja. Padahal banyak orang yang menjual. Penadahnya sudah siap. Jadi berputar-putar di angka 53, 54, 55, sampai kita sebagai ritel putus asa melihatnya. Dan jual aja.
Kalau model seperti ini, pasti nunggu satu sentimen keluar, baru naiknya bikin jantung deg degan tidak karuan. Masalah besarnya dengan pola seperti ini adalah, time framenya tidak jelas. Kadang lama banget. Sampai orang sudah lupa. Kadang cepat sekali karena sentimen keburu datang.
Atau sebaliknya offer lebih banyak dari bid, tapi rata di semua harga. Uniknya harganya juga tidak naik-naik. Padahal harusnya sudah naik. Ini juga tanda sebenarnya sedang dimainkan pelan-pelan.
Ini semua adalah cara mengetahui bandar akumulasi saham. Meskipun memang tidak sepenuhnya benar, tapi setidaknya Anda mendeteksi. Biasanya hal ini terjadi pada saham-saham gorengan, lengkapnya apa itu saham gorengan di sini.