Cerita saham Gamestop di Amerika kemungkinan akan menjadi kisah abadi dalam dunia investasi pasar modal. Terutama terkait peperangan antara bandar saham yang biasanya dilakukan oleh para hedge fund dan investor ritel.
Kisah ini cukup terkenal di masa pandemi covid-19 khususnya Amerika. Namun langsung menyebar ke seluruh dunia dan menjadi buah bibir para investor dan trader di banyak pasar modal. Kami akan sajikan rangkumannya agar kita bisa mengambil pelajaran berharga.
Table of Contents
Saham Gamestop
Saham Gamestop bukanlah saham bluechip, atau saham dengan kapitalisasi besar. Justru saham ini sebenarnya mungkin di Indonesia masuk kelas saham lapis tiga. Saham ini ketika itu mengalami trend bearish yang dalam.
Gamestop merupakah toko retail yang fokus pada penjualan video game dan lainnya. Tokonya bisa ditemukan di pinggiran, atau di pusat-pusat perbelanjaan. Maka ketika covid-19 datang menerpa, tentu Anda tahu nasib toko ini. Bahkan di kuartal III 2020 penjualan turun 30% year on year.
Artinya nasib gamestop saham berada di ujung tanduk. Penjualan jeblok. Meskipun terbantu penjualan online tapi tetap tidak bisa menutupi penurunan pendapatan. Bahkan dari tirto.id dijelaskan bahwa perseroan sudah mengumumkan akan tanpa laba hingga 2023. Sikap gentle dari perusahaan.
Bandar dan Gamestop Saham
Tanda-tanda penurunan dalam saham Gamestop sudah mulai terlihat jelas di depan mata. Inilah yang kemudian dilakukan oleh para bandar untuk melakukan tindakan cepat meraih keuntungan tanpa modal. Di pasar modal hal ini sangat mungkin dilakukan.
Caranya adalah short selling. Yaitu sebuah usaha memiliki saham tanpa membeli hanya menggunakan model keberanian tingkat tinggi dan prediksi. Contoh di saham Gamestop adalah prediksi penurunan harga sedalam-dalamnya.
Anggaplah saham gamestop diprediksi oleh investor turun hingga seratus rupiah. Maka ia meminjam dari broker saham gamestop dan akan mengembalikannya seharga 250 rupiah.
Jika prediksinya benar, dan penurunan terjadi di harga 100 rupiah, maka perusahaan ini akan mendapatkan keuntungan 150 rupiah tanpa mengeluarkan uang sedikitpun. Hanya pinjam meminjam saja.
Namun sebaliknya, kalau ternyata harga sahamnya naik, padahal ia sudah meminjam dengan harga 250 rupiah, maka ia akan mengalami kerugian sebanyak selisih harga kenaikan. Bisa dibayangkan betapa berisikonya aksi di cerita saham gamestop tersebut.
Konon ada dua hedge fund yang melakukan aksi demikian. Yaitu Melvin Capital Management dan Citron Research. Keduanya sudah berpikiran mendapatkan keuntungan. Karena memang secara prospek saham gamestop suram. Akan terjadi penurunan terus.
Investor Ritel Beraksi
Kalau di Indonesia ritel selalu jadi korban bandar, cerita saham gamestop berbicara sebaliknya. Alkisah ada forum diskusi di Reddit yang bernama WallStreetBets. Anggotanya menembus satu jutaan lebih ketika itu.
Apalagi ketika pandemi datang, investor ritel naik drastis. Bahkan di Indonesia. Kami pernah menulisnya di sini. Hal ini sangat berpengaruh dalam pergerakan harga di pasar modal. Kemudian ada ide untuk membeli saham gamestop bersama-sama.
Mungkin sudah tercium aksi bandar melakukan short selling, maka dilakukan serangan balasan. Oleh sebab itu kami sering menyebut bahwa pasar modal adalah arena berperang dari jam 9 sampai dengan jam 15:00.
Entah siapa yang memulai mengajak pembelian, dimulai pembelian dengan nilai sekitar 11.3 miliar rupiah. Aksi ini dishare, kemudian muncul aksi berikutnya. Imbasnya adalah harga saham tersebut naik. Di sinilah cerita saham gamestop berjalan dramatis.
Ditambah lagi beberapa tokoh juga melakukan hal yang sama. Sebut saja sang fenomenon Elon Musk, ia share kata-kata ajaib “Gamestonk”. Orang sudah paham maksudnya, ini adalah saham gamestok. Keadaan lebih panas. Harga melonjak lagi.
Di sinilah bandar panas dingin. Semakin harganya naik kerugian akan semakin besar diderita oleh bandar tersebut. Bandar tidak tinggal diam. Cerita saham gamestok memiliki kejutan yang tidak kita duga sebelumnya.
Bandar Membalas di Cerita Saham Gamestop
Bandar sadar ia sedang terancam, maka cerita saham gamestop menjadi lebih seru. Bandar membalas dengan membuat pengumuman bahwa harga saham diprediksi akan turun dalam.
Tapi ritel yang sudah bersatu padu membalasnya dengan sigap. Dibeli lagi hingga harga semakin melejit tinggi dan tinggi. Bayangkan saja dari $39.12 menjadi $347.51. Kenaikan sangat dan super gila. Hal ini tentu membuat bandar kejang-kejang. Berharap harga turun di bawah $39, yang terjadi justru sebaliknya.
Efek Besar Kasus Saham Gamestop
Cerita saham Gamestop ini menyebabkan kerugian cukup besar di bandar saham. Bahkan konon mencapai lebih dari triliunan. Karena pada akhirnya ia harus menutupi selisih kenaikan tersebut.
Maka yang dilakukan bandar adalah menjual saham yang dimilikinya agar bisa mendapatkan dana segar untuk menutupi kerugian. Bahkan konon aksi ini membuat wallstreet anjlok dalam hingga 2%.
Pelajaran dari Cerita Saham Gamestop
Di sini pelajaran penting di pasar modal didapatkan, terutama adalah kemungkinan untuk menjungkalkan bandar saham sangatlah besar. Tidak ada kata tidak mungkin meskipun uang mereka sangat banyak.
Kuncinya adalah kekompakan di investor ritel, adanya grup yang bisa berdiskusi dan saling percaya. Serta melakukan aksi yang senyap tapi sangat sporadis. Kami sudah pernah menulis cara khusus mengalahkan bandar di sini. Silakan dibaca lebih lanjut.