Cut loss saham pasti familiar bagi Anda sebagai seorang trader atau investor yang salah pilih saham. Saya yakin semua pernah mengalami nasib yang demikian. Ini wajar. Masalahnya adalah apakah Anda sangat sering cut, kalau iya berarti Anda sering rugi?
Inilah yang akan kami bahas lebih jauh tentang cut loss, baik dari aspek strategi cut loss, cara cut loss saham, atau bahkan batas cut loss. Kami bagikan berdasarkan pengalaman ya. Bisa cocok bisa tidak, tapi semoga bisa menjadi pelajaran.
Table of Contents
Pengertian Cut Loss Saham
Sebelum membahas lebih jauh maka kita akan membahas terlebih dahulu pengertian cut loss. Cut Loss saham adalah sebuah tindakan penjualan di harga lebih rendah dari harga beli, atau jual rugi, sebagai usaha untuk menghindari penurunan harga yang lebih dalam.
Cut Loss Saham adalah usaha dari investor untuk menekan kerugian yang semakin besar. Namun demikian tindakan ini memang lebih sering dilakukan oleh investor new bie. Karena kondisi psikologis lebih tertekan daripada yang sudah pengalaman plus teknik beli saham yang masih asal.
Ini ibaratnya penumpang kendaraan, kalau kencang sedikit, minta turun. Kalau sudah pengalaman meski kencang tidak masalah. Kecuali kencang di luar batas wajar. Nah kewajaran tiap orang berbeda-beda. Inilah mengapa cut loss saham adalah tindakan dengan batas yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
Strategi Cut Loss Saham
Ingat bahwa di pasar modal tidak ada yang benar-benar tahu bottom of stock. Semua hanya menduga-duga dari grafik saja. Oh supportnya sekian. Support paling kuat sekian, atau penahan harga paling kuat di kisaran ini. Kalau jebol lebih baik cut loss. Ini kan dugaan.
Maka yang pertama diperhatikan dalam strategi Cut loss saham adalah jenis saham yang Anda pegang. Apakah blue chip, saham lapis dua, saham gorengan, atau saham lapis tiga. Maka menurut kami strategi cut loss saham kembali ke fundamental.
Fundamental Bagus Harga Jelek
Jika Anda sudah meneliti saham dengan fundamental bagus, tapi ternyata turun, itu adalah kesempatan untuk terus akumulasi. Tapi pasti dalam hati Anda bergumam, UNVR, HMSP, kurang bagus apa fundamentalnya, nyungsep juga.
Itu artinya ketika beli Anda tidak memperhatikan valuasinya, atau nilanya masih wajar atau sudah kemahalan. Kalau fundamental bagus tapi Anda beli di harga mahal, lebih baik cut loss saja. Tapi kalau fundamental bagus dan beli di harga bawah, lebih baik average down saja.
Kalau kami tanda sederhananya adalah, kalau tidak memberi dividen, maka PBV di bawah satu, itu pun melihat grafik harga psikologis saham. Belum tahu harga psikologis, baca di sini saja.
Kedua kalau memberi dividen, lihat saja rasionya, kalau sampai sudah menyentuh 5% atau lebih, itu artinya layak di akumulasi. Kalau belum ada kemungkinan turun. Nah Anda beli ketika harga demikian atau tidak.
Cut Loss Saham Gorengan
Saham gorengan arti sederhananya adalah tidak memiliki basis fundamental. Naik dan turun semau bandar. Selangkapnya di sini. Kalau Anda beli saham yang model demikian. Saran kami kalau turun cut loss saja. Atau Anda akan mendapatkan portofolio minus sampai 50% lebih. Kejam pokoknya.
Batas Cut Loss Saham
Pertanyaan selanjutnya tentang strategi cut loss adalah, berapa batas cut loss saham. Nah kalau persoalan ini kira-kira jantung Anda sudah copot kalau minus berapa persen? Kalau lima persen sudah jantungan, lebih baik jangan di saham, nanti beneran copot jantungnya.
Kalau kami ketika fundamental bagus dan dapat harga bagus, ketika harga turun kita average down. Tapi kalau Anda trader, maka harus ada batas cut loss tergantung trading plan Anda.
Kalau trading plan Anda minus 3% harus cut loss, maka cut loss saja. Oleh sebab itu tergantung trading plan yang Anda buat. Cara membuat trading plan bagus bisa dibaca di sini.
Jika Anda dapat saham fundamental bagus, tapi harga tidak bagus, turun lima persen ditambah lagi, ingat ditambah lagi keadaan offer lebih banyak dari bid secara merata, lebih baik cut loss saham Anda. Itu naiknya berat.
SahamHijau.com
Contoh UNVR di harga 5000-an, offernya tiga kali lipat bid. Cut loss saja jika baru selisih sedikit belinya.
Kalau saya minus lebih sepuluh persen bagaimana? Kalau memang Anda terlanjur sayang dengan saham tersebut, karena yakin bagus, saran kami tunggu minus 10-15% baru average down tahap satu. Cara average down saham nyangkut bisa dibaca di sini.
Cara Cut Loss Saham
Jika Anda bingung cara cut loss saham gimana. Pokoknya segera jual di harga bid paling atas agar semuanya terjual. Kalau Anda beli saham yang transaksinya sepi, maka sikat saja semua harga. Sekalian turunkan.
Tapi saran kami kalau Anda sudah cut loss saham tersebut, jangan ditinggal begitu saja. Apalagi cut loss 3-5%. Perhatikan terus, siapa tahu Anda sudah nemu bottom of stock. Beli saja, nanti naik dan Anda bisa tutup kerugian dengan kuntungan.
Khawatirnya Anda beli saham lain dan ternyata cinta yang lama sudah mendaki cuan. Hanya menyesal yang Anda dapatkan. Tindakan cut loss saham Anda bisa sia-sia.
Cut Loss Pasar Bearish
Angkatan 2019, pasti sudah tahu bagaimana sakitnya IHSG turun berjamaah berkali-kali, jiwasraya, perang dagang Amerika dan Cina, covid lah. Keadaan seperti ini berbeda dengan turunnya salah satu saham saja. Biasanya sama-sama turun dengan laju kencang.
Nah ketika seperti ini, strategi cut lossnya berbeda. Saran kami jangan semua di cut loss, perhatikan saham yang paling potensial milik Anda. Pilih salah satu atau dua, average down terus, karena keadaan demikian akan membuat semua saham naik kembali.
Contoh yang kami alami di masa covid. Semua saham hancur lebur. Kami sisakan tiga saham. Satu saham gocap, uang kami terselamatkan, tapi juga tidak bangun. Kedua adalah ANTM, ketiga adalah BJBR.
Selain itu saham kami jual, kami average down saham tersebut. Karena menurut kami keduanya tahan banting, hasilnya dari rugi berbalik cuan. Baca kisah kami di sini.