Teknik follow the trend saham merupakan salah satu metode khusus bagi para trader yang sebenarnya banyak orang melakukan. Tapi sayangnya tidak banyak yang tahu cara untuk cuan dari metode tersebut, karena sebatas mengikuti saja.
Oleh sebab itu kami akan jelaskan bagaimana sebenarnya pengertian teknik follow the trend saham, juga pengalaman dalam melakukan, serta tidak lupa risiko bagi Anda yang memang ingin menggunakan pola ini di pasar modal.
Table of Contents
Arti Follow The Trend Saham
Follow the trend artinya mengikuti tren yang sedang terjadi di bursa. Perlu diketahui, ketika IHSG naik, biasanya dikarenakan sektor tertentu naik. Itu artinya tren di saham. Nah kita tinggal masuk di arus tersebut.
Namun bisa juga memiliki arti lain, follow the trend adalah mengikuti arus sebuah saham yang mana sedang ramai diperbincangkan. Contoh yang terbaru adalah saham REAL yang dibicarakan oleh Yusuf Mansur.
Atau kalau dulu ingat ada ANTM dengan isu pembuatan pabrik baterai bersama Tesla yang ramai diperbincangkan. Sehingga ANTM menjadi saham yang mengalami puncak kesuksesan dan belum terulang hingga sekarang.
Metode ini kemudian dikenal dengan teknik follow the trend saham. Di antara kita semua, pasti sudah banyak yang melakukan. Karena memang cukup menggiurkan. Bisa naik berlipat hanya dalam hari bahkan jam saja.
Aturan Follow The Trend
Pertama jika ingin memakai teknik follow the trend saham adalah lupakan yang namanya fundamental. Meski kami yang menulis adalah penganut keras dari fundamental, tapi di metode follow the trend, hal ini tidaklah berlaku.
Kedua Anda harus benar-benar memegang handphone, komputer, atau berlaku sebagai full timer trader. Metode ini tidak akan berhasil jika Anda lengah meski sebentar. Menit sangat berharga di sini.
Ketiga, bukan aib jika Anda masuk di harga yang sudah naik, tidak membeli di harga supportnya. Jadi benar-benar ketika ada trend Anda masuk arus tersebut. Tapi bukan berarti diperbolehkan ketika harga sahamnya sudah sangat tinggi. Anda tidak diperbolehkan membeli di puncak.
Keempat, Anda harus memahami bahwa ini sangat berisiko sekali. Karena tidak ada dasar kepastian dari analisa yang dilakukan. Kuncinya sebatas follow the trend saham saja. Ilustrasinya adalah, Anda sedang menemani anak kecil bermain di lantai dua tapi tidak ada pagar pembatas. Lengah sedikit, anak tersebut bisa terpeleset, dan…
Kelima, kenali psikologi Anda. Kalau pemula, sangat tidak dianjurkan metode ini. Bahkan traderpun belum tentu bisa. Yang mahir dengan metode ini disebut dengan full time scalper. Selengkapnya tentang scalper saham di sini.
Cara Follow The Trend di Saham
Pertama adalah dengarkan berita para pompomers saham, kalau saran kami adalah mereka yang sudah sangat terkenal, jadi berimbas ke pergerakan harga saham. Yang sudah terjadi adalah Yusuf Mansur yang menggerakkan REAL.
Atau Lo Kheng Hong, yang sebenarnya bukan pompomers, tapi ketika dia membeli saham, semua follow the trend miliknya. Dan banyak lagi. Pokoknya ikuti saja.
Kedua, lihat saham teraktif, karena bisa jadi besoknya akan menuju ara. Bisa jadi lho ya. Tanda-tanda saham akan ara pernah kami tulis lengkap di sini. Biasanya arus jual beli saham tampak kencang. Seperti saham-saham yang proses ara. Melihat angkanya yang berubah cepat akan pusing.
Ketiga, kalau sudah mendapatkan saham-saham tersebut, jangan sekali-kali lupa daratan. Maksudnya adalah, memasukkan semua uang Anda ke dalam satu saham tersebut. Ini sama saja Anda sedang gila. Ini sangat berisiko sekali. Porsi yang pantas bagi Anda, 20%, 10%, atau bahkan 5%.
Keempat, beli di saat proses naik tapi di hari pertama. Jangan pas akan naik. Karena bisa jadi itu jebakan bandar untuk menurunkan saham, kami pernah menulis bagaimana bandar menurunkan saham di sini. Jadi ketika harga merangkak naik. Dengan cepat masukkan uang Anda.
Kelima, jangan beli saham di hari kedua ara. Itu hari ketiganya rata-rata jeblos. Take profit. Meskipun mungkin ketika Anda lihat, eh ternyata ara lagi, jangan terjebak. Kami tidak menyarankan. Pokoknya hari pertama ara saja. Tapi ingat yang ada pompomersnya ya.
Keenam, jangan ragu untuk jual ketika sudah dapat profit. Jangan nunggu naik berlipat. Jeblos Anda. Ini kan follow the trend saham. Hari ini di saham ini, besok di saham itu. Bukan satu saham nunggu naik terus, itu namanya investor.
Scalper dan Trend Saham
Dengan follow the trend saham, Anda sedang menjadi scalper, yaitu penumpang gelap dalam panjatan saham yang cepat. Kami sudah menulisnya di sini. Naik 5% jual, naik 10% jual, ini sehari lho. Bukan seminggu. Biasanya yang banyak khilaf adalah, mereka tidak menjual.
Selanjutnya, jika Anda merasa sudah ketinggalan, cari yang satu sektor dengannya. Contoh ketika saham KAEF naik, Anda sudah tertinggal, pilih seperti KLBF dan lainnya di sektor kesehatan. Biasanya ikut tersengat. Mungkin butuh waktu satu mingguan untuk profit.
Terakhir, meskipun kami menuliskannya dengan gamblang, tapi kami sendiri hanya pernah melakukan beberapa kali. Di antaranya di saham JSKY, selepasnya kami tidak melakukan. Karena kami tidak bisa melihat monitor terus setiap saat, dan psikologi kami tidak cocok dengan model ini.
Juga metode ini sangatlah berisiko. Tanpa mempertimbangkan fundamental, maka risiko keuntungan dan kerugian 30% berbanding 70%. Tapi memang ada orang yang mahir dan mampu melakukan ini. Semua kembali kepada Anda. Tapi kalau kami, alon-alon asal cuan. Semoga saham Anda selalu hijau.