3 Keuntungan dan Kerugian Margin Saham

Keuntungan dan kerugian margin trading saham menjadi perbincangan hangat. Setelah pada tanggal 25 Januari 2021 ada kejadian menarik, beberapa saham hit ramai-ramai auto reject bawah. Diduga karena banyak investor retail menggunakan fasilitas margin untuk trading saham. 

Oleh sebab itu pada tulisan ini kami akan membahas tentang keuntungan dan kerugian margin trading dalam saham. Karena banyak yang tergiur fasilitas ini tanpa berpikir mendalam akan risiko yang harus ditanggung. Bukan untung yang didapat malah buntung yang diraih.

Apa Itu Fasilitas Margin

Biasanya setiap sekuritas memiliki fasilitas margin, yaitu fasilitas yang memperbolehkan trader untuk membeli saham melebihi dana real yang dia miliki. Jadi seperti fasilitas pinjaman kepada investor. 

Sehingga jika kita memiliki dana hanya 10.000.000, bisa transaksi untuk membeli saham melebihi dana tersebut. Misalkan sampai 15.000.000. Kalau sahamnya naik, keuntungan kita bisa berlipat-lipat. 

Mungkin ada pertanyaan, kalau pinjam berarti ada jaminan. Pasti ada, yaitu saham yang dibeli dengan uang modal kita sendiri. Jadi kalau kita membeli saham dengan harga 15.000.000, sedangkan lima jutanya dari margin, maka jika saham itu turun terus, berarti akan dijual untuk menutupi lima juta yang uang pinjaman plus bunga. 

Tapi tidak semua saham bisa menggunakan fasilitas margin. Hanya saham-saham tertentu dengan kualitas bagus yang diberikan fasilitas menggunakan margin oleh sekuritas. Saham gorengan, sudah jelas tidak diizinkan. 

Syarat Margin Trading

Tapi tidak semua mendapatkan fasilitas indah ini. Ada syarat margin trading. Contoh di Philip Sekuritas, dari websitenya tertulis harus memiliki uang cash atau portofolio saham, atau kombinasi keduanya sebesar Rp200 juta. Sumber.

Nah kemudian apakah Anda ikut akun khusus fasilitas margin atau reguler. Karena kalau reguler fasilitas ini hanya bisa diaktifkan digunakan dalam beberapa hari saja. Maksudnya ngutangnya hanya bisa misalkan 3 hari (contoh). Lebih dari itu forced sell, atau saham Anda dijual paksa.

Kalau yang khusus margin waktunya bisa lebih lama. Bisa bulanan, sehingga Anda bisa menggunakan dengan leluasa. Tapi tentu saja modal Anda harus banyak jika ikut akun khusus margin. Pokoknya hubungi sekuritas terdekat ya kalau berkaitan dengan syarat margin trading. 

namun yang paling terpenting adalah Anda harus menjadi nasabah Phillip Sekuritas Indonesia terlebih dahulu. Kemudian Anda juga harus memiliki uang cash atau Portfolio saham marginable atau kombinasi keduanya minimal Rp. 200 juta. Tertarik menggunakan fasilitas ini?

Risiko dengan Margin di Trading

Kami akan menyampaikan terlebih dahulu bagaimana sebenarnya risiko investasi saham. Saham merupakan investasi yang high return, tapi juga high risk. Maka kita sebagai investor jangan hanya berpikir keuntungan yang besar. Tapi juga berpikir risiko yang besar.

Lebih lengkap tentang keuntungan dan risiko saham bisa dibaca di sini. Tapi sistem margin membuat investasi saham menjadi jauh lebih menguntungkan di satu sisi, juga jauh lebih berisiko di sisi yang lain. 

Karena uang yang dipakai untuk membeli saham adalah hutang. Sederhananya seperti Kita membeli saham tapi dengan uang pinjaman bank. Kalau sahamnya naik, Kita untung, tapi kalau turun, buntungnya bisa berlipat-lipat.

Memang setiap sekuritas menerapkan bunga yang berbeda. Tapi harus diingat, hitungan bunganya menggunakan hari. Yang nanti diakumulasi dalam sebulan. Contoh bunganya hanya 0.05% dalam sehari. Maka dalam satu tiga puluh hari hanya 1.5%. 

Kelihatannya kecil. Tapi itu kalau Kita untung. Ingat risiko dan keuntungan saham. Tidak ada yang pasti. Jika saham itu nilainya turun, kita sebagai investor akan seperti habis jatuh ketiban tangga. 

Contoh Margin Trading

Contoh margin trading kami berikan agar lebih paham. Kita melihat saham KAEF sedang naik gila. Kemudian memutuskan untuk masuk. Karena yakin akan meraih untung. Sedangkan cash di portofolio kita hanya lima puluh juta.

Kita merasa kurang dengan uang sebesar itu. Ada fasilitas margin dari sekuritas. Kita ingin menjadi 100.000.000, contoh ya. Karena setiap sekuritas batas peminjaman berbeda-beda. 

Ternyata saham KAEF naik 10%. Itu artinya kita langsung untung 10.000.000. Ketika pemakaian margin tersebut hanya satu bulan, maka dikurangi bunga total sebulan. Lezat, cuma kurang sedikit.

Tapi kalau ternyata ARB berjilid-jilid, contoh turun 10%. Maka Kita akan kehilangan 10.000.000, plus bunga dari margin yang sudah Kita pakai. Jadi Kita harus mengembalikan 50.000.000, plus bunganya dikurangi lagi 10.000.000 kerugian. 

Ini adalah contoh margin trading yang paling mudah dipahami. Dari sini kita paham keuntungan dan kerugian margin trading.

Keuntungan dan kerugian margin trading saham

Saran Penggunaan Margin dalam Saham

Bagaimana menurut SahamHijau.com? Kalau kami terus terang tidak pernah menggunakan fasilitas margin ini. Bahkan ketika kami daftar ke sekuritas sudah diberitahu, “Saham akan aman kalau tidak menggunakan utang”. Maka kami tidak menggunakannya.

Alasan utamanya adalah, secara psikologis kami akan sangat terganggu. Ketika saham ini naik pun kita tidak ingin melepas karena selalu punya perasaan nanggung. Pasti masih naik. Pumpung bisa pakai margin dalam trading. 

Ketika turun pun, kita belum bisa tenang, padahal naik turunnya harga dalam dunia investasi saham adalah hal biasa. Baru turun empat persen sudah gelisah setengah mati.

Padahal bisa jadi setelahnya naik. Karena uang yang kita pakai hasil hutang. Apalagi hutang kalau ditambah rugi akan jadi gila. Semua punya keuntungan dan kerugian margin dalam trading model demikian. 

Tapi kalau secara psikologis sebagai trader sudah sangat matang. Silakan digunakan. Apalagi kalau memiliki analisa yang cukup jitu. Dan punya keyakinan bahwa saham tersebut akan naik. Tapi kami tetap hingga tulisan ini dibuat tidak menggunakan, karena ingin tenang tapi menang.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya