Melatih psikologi trading bukanlah perkara yang mudah. Padahal tidak sedikit yang gagal di bursa saham karena kelemahan faktor psikologis, bukan faktor metode atau bahkan uang yang dimilikinya. Kami sudah pernah menulisnya di sini.

Oleh sebab itu cukup penting untuk mematangkan aspek psikologis seorang trader. Apalagi jika Anda masuk ke pasar modal dan berniat menjadi day trader, atau bahkan swing trader. Kami jelaskan berdasarkan pengalaman bagaimana cara melatih psikologi trading.

Psikologi Keselamatan Trader

Anda pernah mendengar satu motivasi yang menyatakan, orang tenggelam di air yang tidak begitu dalam bukan karena dia tidak bisa berenang, tapi lebih karena kepanikan yang dimilikinya. Sehingga ilmu yang dipelajarinya dilupakan dan menyebabkannya lupa tentang cara berenang yang benar.

Begitu pula dalam trading saham. Aspek psikologis jauh lebih menentukan dari sekadar mengetahui analisa fundamental, teknikal, atau bahkan bandarmologi. Kegelisahan yang terjadi dalam transaksi, menjadikan Anda paniknya bukan main.

Tanda-tanda psikologis kita sebagai trader, atau bahkan investor belum matang cukuplah mudah. Kita sangat was was, atau panik dengan turun bahkan naiknya saham. Kok bisa?

Jangan dikira hanya turun saja. Orang yang belum matang secara psikologis akan menganggap kenaikan menjelma kekhawatiran karena takut akan turun kembali, sehingga cepat-cepat menjual. Penurunan apalagi. Oleh sebab itu perlu tahu cara melatih psikologi trading saham.

Cara Melatih Psikologi Trading

Bagaiaman cara melatih psikologi trading dengan mudah dan santai. Pertama, kami dulu ketika awal mendaftar di sekuritas disarankan untuk mencoba akun demo. Ini memang benar. Tujuannya adalah merasakan terlebih dahulu bagaimana sebenarnya investasi di pasar modal.

Biasanya dari akun demo ini kita mengetahui bagaimana fluktuasi terjadi dan perasaan kita ketika menghadapinya. Ini cara melatih psikologi trading paling mudah dan bisa dilakukan siapa saja. Meskipun belum mendapatkan rasa yang sesungguhnya, tapi bisa dicoba.

Kedua, selalu memahami bahwa naik turun harga itu seperti laiknya siang dan malam dalam kehidupan. Ini harus diyakini dalam mindset seorang trader bahkan investor. Naik bukan berarti menunjukkan trend bullish. Ini hanya proses saja. Begitu juga dengan turun, bukan berarti trend bearish.

Ketiga Anda masih khawatir dengan penurunan, dan terlalu optimis dengan kenaikan, itu artinya Anda belum melewati tahap dua level psikologis seorang trader saham. Jangka panjang atau pendek. Sikap seorang yang matang adalah tenang menghadapi naik turunnya harga.

melatih psikologi trading saham

Ketiga, menanamkan kesadaran bahwa saham adalah alat investasi yang memiliki dua kemungkinan, rugi atau untung. Tidak selamanya untung, tidak selamanya rugi. Yang berhasil adalah mereka yang lebih banyak untung daripada rugi. Ini saja.

Karena jika psikologi Anda belum matang, maka ketika kerugian menimpa, Anda menganggap sudah gagal, segagal-gagalnya. Padahal tidak demikian. Bisa jadi Anda gagal dalam dua saham, hanya berhasil dalam satu saham. Tapi keuntungan satu saham tersebut dua kali lipat dari kerugian dua saham. Anda sukses mas bro.

Keempat, tidak menekankan pada kecepatan mendapatkan keuntungan. Ini yang sering menjadikan kita gagal dalam investasi saham. Seringkalai orang ingin untung 100% dalam satu tahun, kalau perlu satu bulan, kalau perlu satu minggu. Selama ini masih mendera, Anda akan sangat gugup.

Ingat keuntungan yang rasional dari investasi saham yang pernah kami baca adalah 15% pertahun. Ini sudah sangat bagus. Warren Buffet seorang investor yang sangat Andal bahkan sekitar 20-30% pertahun. Dia konsisten di angka tersebut. Kami pernah menulis lengkap tentang untung di saham di link ini.

Kelima, selalu mengutuk diri jika gagal, menganggap tidak berbakat, dan lain sebagainya. Dalam tahap ini untuk melatih psikologi trading saham adalah dengan evaluasi setiap kegagalan yang dimiliki. Karena biasanya kesalahan orang dalam investasi di pasar modal adalah itu-itu saja.

Contoh, saya mengalami kalau kesalahan yang saya lakukan seringkali buru-buru membeli sehingga harga terlalu tinggi. Itu terjadi berulang-ulang. Maka saya evaluasi dengan cara saya tidak membelinya terlebih dahulu.

Tapi saya menjadikan saham tersebut sebagai watch list. Kami perhatikan dalam beberapa hari. Bisa beberapa minggu. Kemudian yang kami lakukan adalah membeli dengan mencicil. Sehingga kalau masih terlalu tinggi bisa average down. Begitulah. Kami selalu evaluasi.

Terakhir adalah cara melatih psikologi trading saham dengan cara menyesuaikan gaya investasi dengan psikologis yang Anda miliki. Saya sharing tentang saya pribadi agar lebih mudah. Profesi saya adalah seorang penulis, penulis memiliki karakter yang sabar. Karena proses menulis membutuhkan waktu lama.

Tapi di sisi lain juga tidak bisa terlalu ditekan. Ketika awal mula masuk bursa, saya mencoba menjadi trader dengan jangka waktu yang pendek, paling panjang mingguan. Ternyata tidak cocok, saya merasa tertekan. Proses ini berjalan sekitar satu tahun.

Kemudian saya sadar, tipe saya adalah semi trader, semi investor. Atau biasa disebut dengan istilah Position Trader. Yaitu yang jual beli saham dalam jangka waktu bulanan. Lebih santai, tidak terlalu tergesa-gesa, juga tidak penuh tekanan. Tinggal sabar menunggu harga naik saja.

Lalu apa gaya investasi Anda? Anda perlahan-lahan harus mempraktekkan cara melatih psikologi trading saham dengan perlahan-lahan. Semoga saham Anda selalu hijau dan cuan.

Kalau ingin pelatihan khusus, setahu kami ada di link ini. Kunjungi saja dan cari tahu informasinya lebih jauh.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya