Mengapa saham naik turun menjadi pertanyaan paling sering dari para investor baru di pasar modal. Apalagi fluktuasi pasar modal cukup tinggi. Setiap hari selalu naik dan turun sekian persen. Sebenarnya apa sebabnya?
Inilah yang akan kami jelaskan dalam tulisan singkat kali ini berdasarkan pengalaman yang kami miliki setelah terjun di pasar modal beberapa tahun. Dengan mengetahui alasan mengapa saham naik turun akan menjadikan kita bisa menganalisa dengan sempurna sebuah saham agar bisa membeli di saat turun, dan menjual di saat naik.
Table of Contents
Mengapa Saham Naik Turun
Jika belum tahu tentang seluk beluk saham bisa dibaca di sini. Namun pada intinya saham memiliki sifat seperti barang yang bisa diperjual belikan secara langsung dan bebas. Seperti kambing, atau seperti ayam. Ilustrasinya demikian.
Hal ini karena saham adalah modal yang dipecah dalam bentuk lembaran surat kepemilikan. Sehingga setiap orang yang memiliki, maka terbukti sebagai pemilik perusahaan dengan porsi sekian persen sesuai dengan jumlah kepemilikan lembar saham tersebut.
Oleh sebab itu sifatnya juga seperti sebuah barang. Semakin banyak permintaan, maka akan semakin tinggi pula harganya, semakin banyak yang menjual, maka semakin turun pula harganya. Sederhananya mengapa saham naik turun demikian.
Jadi kalau ada saham yang banyak diburu, hampir bisa dipastikan harganya pasti naik. Tapi jika ada saham yang ternyata perusahaannya jelek, pasti banyak yang ingin menjual, sehingga harganya turun.
Yang perlu dipahami lebih lanjut adalah, penyebab banyak orang yang ingin membeli saham sehingga naik, dan penyebab banyak orang ingin menjual saham sehingga harganya turun.
Kinerja Perusahaan Naik Turun
Pertama penyebab saham naik turun adalah persoalan kinerja perusahaan. Kalau ada pengumuman perusahaan terkait kinerjanya, sudah pasti akan menjadi alasan mengapa saham naik turun. Jika kinerjanya bagus, terutama labanya naik hampir bisa dipastikan harganya naik.
Namun sebaliknya jika labanya turun, sudah bisa dipastikan orang akan ramai menjual, karena khawatir harga terus longsor. Di sinilah harga saham akan turun. Nah sebagai investor yang cerdas adalah memiliki hitungan yang tepat.
Maksudnya, Anda mampu mendeteksi laba akan naik sehingga beli saat laba belum naik, dan menjual ketika ada pertanda laba akan turun. Di sinilah titik sulit dari investasi di pasar modal. Jika Anda mampu, artinya cuan sudah di depan mata Anda.
Pembagian Dividen
Satu lagi alasan mengapa saham naik turun adalah faktor dividen. Yaitu pembagian keuntungan bagi para pemegang saham. Selengkapnya tentang dividen di sini. Bagi banyak investor, pembagian dividen sangat menguntungkan untuk memegang dividen meski hanya sebentar.
Ketika ada pengumuman bahwa perusahaan membagikan dividen, maka investor memburu. Contoh BJBR akan membagi dividen yield tujuh persen, dalam pemikiran sederhana, kita beli sebelum pembagian dividen, besoknya dapat tujuh persen.
Mungkin sahamnya akan turun tiga persen setelah pembagian, tapi masih untung empat persen. Hitungannya demikian. Apalagi jika perusahaan biasanya tidak bagi dividen, tiba-tiba bagi dividen, sahamnya akan wush naik. Dividen salah satu pertanda perusahaan itu bagus dan peduli pada investor.
Saran kami dilihat dari riwayat saja. Kalau sahamnya memang rutin membagi dividen, maka akumulasi banyak di harga bawah. Saham berdividen cocok untuk investasi jangka panjang para investor.
Rumor Perusahaan
Mengapa saham naik turun salah satu faktornya adalah rumor perusahaan. Rumor itu belum pasti, masih banyak tanda tanya benar atau tidak. Tapi hal ini pasti dimanfaatkan oleh para trader atau investor.
Contoh ada rumah fren akan memiliki jaringan 5G, itu masih rumor, belum pasti, tapi sahamnya sudah menggeliat. Benar tidaknya urusan nanti. Pokoknya borong dulu. Ketika ternyata benar akan lebih melejit lagi, tapi ketika salah, bisa longsor terus.
Saran kami kalau terkait rumor jangan langsung percaya. Tunggu saja konferensi pers perusahaan. Khawatir rumor tersebut tidak benar, Anda hanya akan jadi korban dari permainan rumor yang tidak jelas. Ini salah satu penyebab saham naik turun tidak karuan.
Masalah Hukum Emiten
Kami punya pengalaman buruk berkaitan dengan turunnya saham karena masalah hukum. Seingat kami kodenya SAME. Ini emiten rumah sakit. Ada isu terkena masalah hukum langsung longsor super gila. Aduh kami waktu itu masih sangat newbie. Cutloss.
Padahal kalau dana kita besar, masalah hukum adalah kesempatan emas kita untuk akumulasi saham. Karena biasanya masalah hukum tersebut pasti terselesaikan dan sahamnya naik lagi dan menanjak tinggi. Yang pasti bukan masalah kebangkrutan ya.
Kalau ada perusahaan yang kena masalah hukum, tunggu saja titik sideway, akumulasi terus-terusan. Hampir bisa dipastikan kemudian naik kembali to the moon. Bahkan biasanya lebih tinggi dari harga psikologis sebelumnya.
Aksi Besar Korporasi
Nah kalau yang ini berbeda dengan rumor. Yaitu aksi korporasi yang sudah pasti, sudah terpublikasi di media. Misalkan UNTR masuk ke lini pertambangan emas. Sudah pasti akan berimbas kepada kinerja perusahaan secara keuangan. Pasti harganya naik.
Sebaliknya kalau ada aksi besar korporasi yang justru membuat rugi pasti harganya turun. Inilah mengapa saham naik turun akibat aksi korporasi yang dilakukan. Intinya kalau masalah ini gemar baca berita. Sayangnya investor saham gemar baca teknikal, memperhatikan tanda-tanda daripada berita.
Prospek Cerah Sektor
Yang ini kalau Anda tidak bisa memanfaatkan kebangetan. Ini persoalan prospek sektor usaha dari perusahaan. Contoh nikel yang prospeknya cukup gila akibat bisnis baterai listrik, maka semua terkena imbas.
Paling kerasa adalah ANTM yang naik super duper gila di periode awal 2021. Mengapa saya katakana kalau tidak bisa memanfaatkan kebangetan, karena emitennya banyak tinggal dipilih. Misal sudah ketinggalan ANTM, maka ada INCO, begitu seterusnya.
Yang jeli adalah mereka yang mampu membaca prospek ini cukup jauh. Seperti yang dilakukan Mbah Lo Kheng Hong ketika mengambil emiten GJTL karena memandang emiten ban akan cerah seiring banyaknya tol. Ternyata tokcer. Inilah mengapa saham naik turun.
Kelakuan Bandar Saham
Ini yang sulit diprediksi, tanpa angin tanpa kabar tiba-tiba naik. Inilah kelakuan bandar. Bandar sesuka hati bisa menaikkan harga, sesuka hati juga bisa menurunkan harga. Biasanya hanya disangkut pautkan saja dengan rumor, prospek, dan lain sebagainya. Tapi semuanya hanya keinginan bandar.
Kalau persoalan bandarmologi Anda harus memahami kapan bandar akumulasi dan kapan bandar distribusi. Selengkapnya kapan bandar akumulasi saham bisa dibaca di sini. Ini juga menjadi penyebab besar mengapa saham naik turun.