Prospek Emiten CPO Kelapa Sawit

Kita patut bersyukur beberapa headline menyebut bahwa 2021 adalah tahun bursa saham Indonesia. Analisanya bisa dilihat di sini. Salah satu yang menjadi perhatian adalah prospek emiten CPO kelapa sawit di tahun 2021.

Menurut kami CPO akan mendapatkan momentum di pasar saham di tahun 2021. Bahkan mengalahkan emiten Batu Bara.

Oleh sebab itu pada kesempatan ini kami ingin mengulas sisi positif dan negatif dari prospek emiten CPO kelapa sawit di tahun 2021 hingga 2022 dan seterusnya. Kami rangkum dari banyak sumber yang beredar. 

Seluk Beluk CPO di Pasar Modal

Di pasar saham, CPO memiliki karakteristik seperti Batu Bara, Emas, atau barang tambang lainnya, yang memiliki harga tidak pernah stabil. Turun naik. Kadang turun terus seperti di tahun 2019, kadang naik terus seperti di kuarta tiga dan empat 2020. 

Sehingga model investasi saham di sektor ini tidak seperti di consumer, atau perbankan yang memiliki nilai konsisten naik dari merayap. Maka perlu strategi yang tepat jika ingin investasi di sektor ini.

Hal ini dikarenakan harga CPO sangat tergantung dari banyak hal, terutama suply and demand di seluruh dunia. Tidak bisa hanya dihitung dalam negeri saja, atau luar negeri saja. Sangat komplek. Plus juga menghitung faktor cuaca. Persis seperti Batu Bara.

Di sisi lain Indonesia memiliki posisi sebagai salah satu produsen sawit terbesar di dunia. Inilah yang membuat investasi di CPO cukup menarik. Hampir semua grup besar masuk di sektor ini, mulai Astra, Bakrie, dan lain sebagainya. Pokoknya rame-rame. 

Sebagai investor ritel jangan sampai ketinggalan, orang menyebut CPO sebagai minyak di atas bumi.

Prospek Emiten CPO 2021

Prospek CPO di tahun 2021 hingga seterusnya bisa dikatakan cukup menantang. Memang ketika tulisan ini dibuat harga CPO berada di posisi yang tinggi. 3.934 ringgit per ton. Namun demikian faktor alam patut diperhatikan.

Yaitu cuaca ektrim semacam fenomena La Nina, hujan, banjir, dan lain sebagainya cukup berpengaruh pada kinerja. Sehingga produksinya tidak maksimal. Di sisi lain harga sudah hampir bisa dipastikan akan stabil pada posisi tinggi.

Namun yang membahagiakan untuk prospek CPO di tahun 2021 dan seterusnya adalah kabar dari dalam negeri. Yaitu sektor hilir yang membesar. Sejak 2006, dari Investor Daily disebutkan bahwa Indonesia salah satu raja hulu sawit, yaitu masih ekspor hulu 60-70%.

prospek emiten CPO

Namun demikian ke depan, Indonesia akan menjadi raja hilir dalam porsi 60-70%. Terutama karena kebijakan mandatori Biodiesel dari B30, menuju B40, dan seterusnya. Bahkan berharap bisa mencapai B100 yang mana akan membutuhkan suply CPO yang begitu tinggi.

Jika terjadi demikian, bisa dipastikan suply and demand menjadi stabil. Karena selama ini Eropa seringkali menggunakan isu bahwa CPO Indonesia tak ramah lingkungan. Tentu karena sering terjadi pembakaran lahan dan lain sebagainya.

Namun karena itu pula beberapa negara pada akhirnya sulit menerima CPO Indonesia, bahkan pada akhirnya menekan harga. Hal demikian membuat harga tidak stabil. Ingat di tahun 2019 bagaimana harga CPO anjlok begitu dalam.

Ketika permintaan dalam negeri juga tinggi, terutama untuk Biodiesel, maka demandnya menjadi dua, luar negeri dan dalam negeri. Di sinilah emiten CPO di bursa saham Indonesia akan mengalami kebahagiaan. 

Emiten Saham Kelapa Sawit

Terbukti ketika tulisan ini dibuat, emiten saham kelapa sawit mulai merangkak naik. Di antaranya adalah, AALI, SSMS, BWPT, SIMP, ANDI, dan lain sebagainya. Kenaikannya juga terlihat stabil pelan tapi pasti. 

Memang masih sangat banyak emiten saham CPO lainnya, kami hanya menyebutkan beberapa di antaranya. Jika Anda ingin investasi jangka panjang, saran kami salah satunya adalah sektor ini. Selain di sektor konstruksi.

Terutama dicari emiten yang memiliki kinerja bagus dan harganya masih murah. Atau jika Anda seorang investor matang, cari yang tidak diperhatikan orang dengan potensi kinerja tinggi. Karena prospek emiten CPO kelapa sawit di tahun 2021 hingga seterusnya bisa dijadikan harapan. 

Kami memprediksi di tahun 2021 akan ada saham emiten kelapa sawit yang akan menjadi multibagger. Seperti di tahun 2020 terjadi pada saham emiten farmasi, yaitu KAEF.

salah satu sumber analisa dari sini.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya