Prospek saham AUTO patut kita perhatikan, terutama karena akan hadirnya era mobil listrik. Yang konon akan mengubah peta perbengkelan mobil. Yang dulunya komponen jumlahnya banyak jadi sedikit. Nah bagaimana masa depan saham AUTO.
Inilah yang akan kami bahas dalam uraian singkat. Baik dari sisi analisa fundamental AUTO, analisa teknikal AUTO, sampai dengan rekomendasi dari kami. Data-data kami sadur dari IPOT untuk selanjutnya kami olah.
Table of Contents
Astra Otoparts Saham
Namanya PT Astra Otoparts Tbk. Dari namanya kita sudah sangat paham bahwa ini adalah anak buahnya ASTRA yang memiliki grup cukup besar terutama dalam bidang otomotif. Di IHSG tercatat dengan nama AUTO.
Pemegang saham mayoritas juga Astra, atau di bursa memiliki kode ASII. Jumlah saham ASTRA sampai 80%, sisanya adalah masyarakat. Rata-rata perusahaan besar dan memiliki pengelolaan bagus memang demikian, pemilik tunggalnya besar. HMSP, BDMN menjadi contohnya.
Bidang Usaha AUTO
Kalau bertanya saham AUTO bergerak di bidang apa? Maka paling mudah ada dua, pertama kalau Anda punya mobil, service ke AUTO 2000, nah itu jaringannya. Kedua kalau spare part Anda rusak, biasanya beli ori ada tulisannya astra otopart, itu juga jaringannya.
Unit bisnisnya empat, secara garis besar ada manufaktur dan perdagangan. Reseler sampai 12.000. Karyawan sampai 30 ribuan. Ini memang perusahaan sangat besar. Yang ditopang dengan jaringan di mana saja seluruh Indonesia.
Analisa Fundamental AUTO
Tapi mari kita tengok analisa fundamental untuk mengetahui lebih jauh prospek saham AUTO. Terutama dari sisi laba dan rugi yang berhasil didapatkan selama tiga tahun terakhir.
2018 | 611 B |
2019 | 739 B |
2020 | 2.2 B |
Kita lihat dalam tiga tahun terakhir. Perusahaan ini berhasil meraih laba. Dari 2018 ke 2019 mengalami kenaikan yang standard. Tapi di tahun covid-19, Astra Otoparts mengalami penurunan sangat signifikan. Untungnya tidak mengalami kerugian. Kita lihat rasio hutangnya.
2018 | 0.41 |
2019 | 0.37 |
2020 | 0.35 |
Dari sisi rasio DER masih cukup bagus. Rasio hutang di bawah 0.5 merupakan kondisi yang sangat ideal. Untuk jalannya perusahaan. Artinya tidak ada beban keuangan besar yang menggerus laba. Tapi kita lihat sisi ROE.
2018 | 5.4% |
2019 | 6.3% |
2020 | 0.02% |
Di sinilah menurut kami cukup memprihatinkan. Usaha manufaktur dan perdagangan yang sangat besar memiliki kemampuan menghasilkan laba yang hanya di kisaran 5% dibanding ekuitasnya.
Sederhananya untuk mendapatkan labar 5%, dia butuh kerja yang sampai keringetan. Investor dalam sudut pandang kami pasti setelah melakukan analisa fundamental AUTO akan menggaris bawahi aspek ini.
Analisa Teknikal AUTO
Adapun analisa teknikal AUTO kami perhatikan dari grafiknya dalam 1-5 tahun ke belakang. Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai 5 triliun, maka tidak mudah pasar untuk menggoreng saham ini hingga to the moon.
Maka pergerakannya halus sekali. Kecuali kalau sudah dibuang turun, bisa sangat tajam. Pernah mencapai harga 4000, kemudian berada di harga 1000-an dalam dua tahun terakhir. Menurut kami harga psikologis pasar di angka 1000.
Artinya kalau harga di bawah itu ada kemungkinan naik. Kalau di atas itu patut waspada. Transaksinya lumayan ramai. Dan menurut kami bandar jarang nyentuh saham ini. Hehehe.
Riwayat Dividen
Tapi salah satu prospek saham AUTO yang menarik adalah riwayat dividen. AUTO saham memiliki riwayat pembagian dividen yang cukup rutin. Di tahun buku 2020 mampu membagikan dividen sebesar Rp15,5 perlembar. Kalau di bulan April harga saham 1.100, maka 1.4%.
Di tahun buku 2019, saat Covid-19 belum menyerang, Astra Otoparts mampu membagikan dividen sebesar Rp61 per lembar. Tapi dibagi dua dengan model dividen interim dan final. Detil tentang dividen dibaca di sini.
Artinya rasionya sekitar 4.7% perlembar saham. Bagus dibanding saham-saham perbankan besar yang hanya 2-3%. Hehehe. Artinya ini tipe saham para investor kakap yang investasikan uang banyak, dan tinggal duduk tiap tahun. Riwayat dividen AUTO sangat menarik.
Prospek Saham AUTO ke Depan
Mari kita melihat prospek saham AUTO. Ini jenis bisnis cylical, yaitu bisnis yang mengikuti iklim ekonomi negara bahkan dunia. Kalau ekonomi dunia naik, dia akan naik, kalau ekonomi dunia jelek, dia pasti jeblok. Contoh sederhana terkena covid-19 maka anjlok.
Keuntungan memiliki bisnis yang demikian adalah tidak terkena dampak yang parah jika ada ekonomi yang buruk. Karena semua butuh kendaraan, dan semua kendaraan butuh sparepart dan bengkel.
Tapi masalahnya menurut kami ada tiga. Pertama, spare part KW sudah menyerang dari negara api. You know what I mean. Sehingga pasar spare part mulai tergerus. Terlihat dari labanya yang menurut kami pertumbuhannya biasa. Padahal pertumbuhan kendaraan cukup gila.
Kedua, mulai banyak bengkel-bengkel alternatif dengan layanan yang lebih atraktif. Biasnya dealer besar dikenal dengan, pokoknya rusak dikit ganti. Nah masyarakat kita tidak suka. Maka pindah ke lain hati. Bahkan di era modern banyak yang menawarkan layanan seperti service rasa mesin baru dan lainnya.
Ketiga, entah kenapa AUTO minim sekali sentiment. Jarang terdengan aksi korporasi besar. Makanya bandar minggir. Mungkin wait and see dengan kendaraan listrik ke depan. Menurut kami prospek saham AUTO ke depan biasa saja.
Rekomendasi Saham AUTO
Bagi Anda yang ingin saham sektor otomotif, saham AUTO bisa jadi pilihan. Perusahaan yang sangat mapan dan memberikan dividen rutin. Harga sekarang di 1.090, dengan PBV masih 0.45. Cukup bagus untuk investor.
Tapi kalau ingin alternatif, Anda bisa memilih MPMX, perusahaan pilihan Bang Sandiaga Uno. Kami sudah ulas di sini. Kelebihannya dividennya lebih gede. Hehehe. Semua kembali kepada Anda sebagai investor. Website resmi AUTO di sini.