Prospek saham BUMI selalu ditunggu para investor. Sebab utamanya, saham ini memang cukup ramai ditransaksikan dan punya riwayat membuat kaya banyak orang dalam waktu tidak lama, sekaligus membuat banyak orang jatuh bangkrut dalam waktu tidak lama.
Oleh sebab itu kami tertarik untuk mengulas beberapa aspek dari prospek saham BUMI. Di antaranya adalah fundamental BUMI, masa depan saham BUMI, apakah saham BUMI bangkrut, serta bagaimana saham BUMI jangka panjang.
Table of Contents
Profil Saham BUMI
Nama lengkapnya PT. Bumi Resource Tbk. Di mana perusahaan ini fokus pada bisnis batu bara, baik dari eksplorasi, pertambangan, bahkan ada juga emas melalui anak perusahaanya, BRMS. Sektor ini bisa dikatakan kalau di pasar modal cukup ramai ditransaksikan. Website resminya di sini.
Namun demikian saham BUMI memiliki profil yang panjang. Dulunya dipegang oleh keluarga Bakrie, sekitar tahun 1997. Namun demikian sudah tidak lagi. Terutama karena krisis pada tahun 2008 yang menimpa banyak pihak.
Pemegang Saham Bumi
Saat tulisan ini dibuat pemegang saham BUMI hanya dua, yaitu masyarakat sebesar 77%, dengan jumlah lembar saham mencapai lima puluh jutaan. Satu lagi Chengdong Investment Corp yang memiliki hingga 22%.
Di sini sebenarnya muncul pertanyaan, kenapa tidak banyak yang berani masuk ke perusahaan yang satu ini. Ada apa. Biasanya perusahaan bagus ada yang menjadi pengendali dengan jumlah saham yang cukup besar. Tapi berbeda dengan BUMI, maka dari awal kami sebutkan hati-hati.
Analisa Fundamental Saham BUMI
Untuk melihat lebih jauh prospek saham BUMI jangka panjang, kita harus analisa sisi fundamental saham BUMI terlebih dahulu. Pertama dari sisi laba, kami sajikan di tabel berikut ini
2016 | 949 M | ROE -2.5% |
2017 | 3.6 T | ROE 127% |
2018 | 3.1 T | ROE 41% |
2019 | 1.1 T | ROE 12.9% |
2020 | -4.8 T | ROE -254.85% |
2021 | 2.4 T | ROE 25.99% |
Kalau dilihat dari tabel berikut maka saham BUMI masih mampu menghasilkan laba. Namun seiring ekonomi dunia merosot, BUMI kepayahan. Terutama di tahun 2020. Artinya bisa berkurang, atau ruginya bertambah banyak.
Dilihat dari ROE saham BUMI bisa dikatakan di tahun 2021 sangat bagus.. Di sinilah yang patut menjadi pertimbangan para investor. Kinerjanya mulai membaik seiring dengan melonjaknya harga batu bara dan naiknya kebutuhan dunia.
Apalagi BUMI masuk dalam jajaran produsen batu bara terbesar di Indonesia, bisa dibaca di sini, maka patut menjadi pertimbangan para calon investor.
Saham BUMI Bangkrut?
Jika ada yang menduga saham BUMI bangkrut, saat ini tidak ada pernyataan terkait itu, namun banyak yang mencari dikarenakan adalah hutangnya yang menggunung.
Hutangnya cukup mengkhawatirkan. Terus terang kami belum berani masuk saham ini, karena lilitan hutangnya. Kami sajikan tabel DER dari IPOT
2017 | 11.91 |
2018 | 6.76 |
2019 | 6.26 |
2020 | 24.85 |
2021 | 5.53 |
Anda bisa bayangkan dengan hutang berlipat-lipat dibanding ekuitasnya. Secara sederhana, untuk hutang emiten di bursa yang bagus biasanya di angka 0.5 sampai 1, jika di rentang 1-1.5 sudah patut hati-hati. Di atas 1.5 waspada. Kalau sudah di atas 2, maka warning. Apalagi di atas lima.
Inilah yang membuat prospek saham BUMI menjadi banyak pertanyaan. Meskipun cerah tapi hutangnya tak kunjung menyusut tajam.
Maka untuk membayar bunganya saja, pasti pening, apalagi membayar pokoknya. Di sinilah mengapa saham BUMI tidak banyak yang berani beli sahamnya di atas 5%. Karena patut dipikirkan matang-matang jika ingin memegang saham ini.
Analisa Teknikal Saham BUMI
Jika Anda ingin masuk saham BUMI patut mempelajari analisa teknikal saham BUMI. Menurut kami saham ini cukup membuat was was. Riwayat saham BUMI memiliki grafik yang terindikasi saham gorengan.
Saham ini pernah merangkak dari 50 perak sampai 500 rupiah hanya dalam jangka waktu tidak ada satu tahun. Ini benar-benar mimpi yang indah. Tapi dari 500 turun hingga 50 perak dalam jangka waktu empat tahun. Oleh sebab itu patut teliti.
Maka jika bertanya kenapa saham BUMI turun terus, jawaban utamanya karena hutangnya yang belum ada perkembangan perbaikan. Kecuali kalau DER sudah di angka 2, pasti langsung wush kencang ke kanan.
Prospek Saham BUMI Jangka Panjang
Kalau berbicara prospek saham BUMI maka menurut kami wait and see saja. Alasan kami yang utama ada beberapa. Pertama, BUMI dikenal sebagai salah satu produsen batu bara terbesar, sehingga pemasukan dari penjualan bisa ciamik.
Kedua, patut menjadi pertimbangan bahwa harga batu bara fluktuatif. Tidak bisa berharap terus naik. Bahkan meskipun sudah naik tinggi, hutangnya belum ada tanda-tanda menyusut secara signifikan. .
Ketiga, hutangnya mengerikan. Bahkan di Maret 2020 Moody’s memangkas peringkat hutang dari yang sebelumnya B3 menjadi Caa1 (bisnis.com). Artinya tidak kokoh dan memiliki risiko yang sangat tinggi. Jadi patut dipertimbangkan baik-baik untuk prospek saham BUMI.
Keempat, selama harga batu bara tinggi, BUMI memang salah satu emiten yang diuntungkan. Apalagi BUMI memiliki porsi ekspor, terutama ke dua negara besar, China dan India. Ini menjadi sisi positif yang mungkin Anda pertimbangkan.
Kelemahan Saham BUMI
Bagi Anda yang ingin memiliki saham BUMI perlu mempertimbangkan jumlah saham beredar dari emiten batu bara ini. Setiap tahun hampir selalu naik,
Tahun | Share Out | Market Cap |
2019 | 65.5 B | 4.3 T |
2020 | 68.2 B | 4.9 T |
2021 | 74.3 B | 5.0 T |
2022 (3M) | 115.6 B | 8.1 T (Rp70) |
Perhatikan di tahun terakhir, jumlahnya mencapai 115.6 milyar lembar. Gila. Sehingga kapitalisasi pasarnya sudah mencapai 8.1 T padahal harganya hanya Rp70.
Maka kalau untuk mengangkat saham ini butuh dana yang sangat-sangat besar. Apakah kira-kira ada big money yang mau datang? Atau pergerakannya dibiarkan natural? Dari sini kita akan tahu prospek saham BUMI.
Jika melihat sejak awal tahun 2022, pergerakannya sudah tidak terlalu sadis, sepertinya sudah dipasrahkan ke pasar. Maka jika ingin masuk saham ini saran kami lebih baik mempertimbangkan fundamental dari pada teknikal.
Oleh sebab itu meskipun kinerjanya moncer, tapi prospek saham BUMI secara harga terlihat biasa saja. Tidak menggila seperti dulu kala.
Rekomendasi Saham BUMI
Untuk rekomendasi saham BUMI dari kami lebih baik wait and see. Kami belum berani masuk melihat prospek saham BUMI dengan fundamental yang demikian. Harapan satu satunya hanya di anak perusahaan BRMS yang akan mengelola emas.
Jika Anda seorang trader, sah-sah saja masuk saham ini karena basisnya lebih kepada teknikal. Sehingga hanya nunggu kapan secara teknikal saham ini akan naik.
Mungkin jika Anda ngebet ingin membeli karena ada tanda-tanda saham BUMI meroket, saran kami jangan terlalu banyak. Mungkin 10% dari porto yang Anda miliki. Kecuali Anda punya pertimbangan sendiri yang cukup matang.