Prospek saham GJTL menjadi ramai diperbincangkan setelah investor kawakan Indonesia Lo Kheng Hong menanamkan investasinya ke perusahaan ini. Bahkan kini harganya sudah merangkak naik perlahan. Oleh sebab itu cukup menarik perhatian kami.
Kami akan mengulas beberapa aspek penting. Di antaranya adalah saham GJTL bergerak di bidang apa, analisa fundamental GJTL, analisa teknikal GJTL, prospek saham GJTL di tahun berikutnya, dan hal penting lainnya yang kami rangkum dari beragam sumber.
Table of Contents
Saham Ban
Jika ada yang bertanya saham GJTL bergerak di bidang apa, maka jawabannya adalah saham Ban, atau perusahaan yang fokus pada produksi ban. Atau dikenal dengan nama Gajah Tunggal. Salah satu merek yang terkenal adalah GT Radial juga Champiro.
Perusahaan ini sudah malang melintang di dunia produksi ban sejak 1951. Sehingga dalam aspek pengalaman tidak perlu diragukan. Merk ban GT Radial juga begitu populer di mata pengguna. Sehingga secara pasar tidak perlu diragukan. Ada prospek saham GJTL yang berkelanjutan.
Analisa Fundamental Saham GJTL
Sebelum lebih jauh membahas prospek saham GJTL, maka kami akan mengulas analisa fundamental saham GJTL. Perusahaan ini dalam aspek laba, bisa dikatakan standard. Tidak jelek-jelek amat, juga tidak bagus amat.
Terlihat dari tabel di bawah ini. Di mana laba perusahaan naik turun dalam empat tahun terakhir. Pernah rugi, kemudian naik lagi. Dua tahun terakhir labanya konsisten naik. Menurut kami sudah cukup bagus. Apalagi di tahun 2020 tetap menghasilkan laba, ini pertanda tahan dengan covid-19.
Tahun | Laba | ROE |
2017 | 45 B | 0.79% |
2018 | -74.6 B | -1.27% |
2019 | 269.1 B | 4.32% |
2020 | 320.4 B | 4.67% |
Namun dari sisi Return on Equity (ROE) Gajah Tunggal berada di angka yang minimalis. Yaitu sekitar empat persen. Perusahaan ban memang memiliki karakter ROE tidak begitu besar, seperti perusahaan otomotif semacam AUTO.
Sisi paling menarik menurut kami adalah hutangnya. Bisa dilihat dari tabel di bawah ini. Bukan persoalan rasio besarnya, tapi dalam tiga tahun terakhir Gajah Tunggal berhasil memperkecil rasio hutangnya. Ini tentu cukup bagus. Hutang mengecil, maka kemampuan menghasilkan labanya bertambah besar.
Tahun | DER |
2017 | 2.2 |
2018 | 2.35 |
2019 | 2.02 |
2020 | 1.59 |
Dari angka 2 berhasi menjadi hanya 1.5 cukup bagus. Secara logika bisa jadi akan mengecil lagi. Atau mungkin dipertahankan di angka tersebut. Sehingga prospek saham GJTL menjadi lebih menarik.
Dari analisa fundamental saham GJTL kami menyimpulkan jika Gajah Tunggal, lumayan bagus dari kemampuannya memperkecil hutang. Adapun dari laba dan kemampuan menghasilkan laba, menurut kami biasa.
Analisa Teknikal Saham GJTL
Dalam aspek teknikal saham ini menurut kami bagus. Tidak tampak pergerakan gorengan yang begitu dramatis. Naik turun lebih dikarenakan kinerjanya. Tahun 2016 pernah naik hingga 1500-an, itu juga karena kinerjanya.
Pada waktu tulisan ini dibuat, tren saham GJTL sedang naik. Hal ini lagi-lagi mengikuti kinerjanya yang perlahan membaik. Oleh sebab itu jika investor masuk ke saham ini tidak perlu khawatir, naik turun lebih mengikut fundamental perusahaan. Bukan saham gorengan.
Secara harga psikologis, saham ini berada di kisaran 850, jika di bawah itu kemungkinan untuk naik cukup besar. Jika di atas angka tersebut kemungkinan turunnya juga besar. Saat tulisan ini dibuat harganya di Rp885.
Namun demikian meskipun harga psikologis berada di angka tersebut, tapi secara rasio PBV masih di bawah 0.5, di sinilah sisi menariknya. Kalau perusahaan bagus PBV di bawah 0.5, sudah bisa dipastikan akan banyak mengerubut ketika banyak yang tahu. Begitu juga saham GJTL. Potensi sampai PBV 0.8 masih memungkinkan.
Riwayat Dividen GJTL
Perusahaan ini tidak dikenal loyal membagikan dividen. Riwayat dividen GJTL dalam empat tahun terakhir hanya membagikan 2017, tahun buku 2016, nilainya pun tidak begitu besar Rp5 persaham. Kecil sekali. Artinya harapan besar berada pada capital gain.
Prospek Saham GJTL
Menurut kami kejelian Lo Kheng Hong masuk di saham ini patut diapresiasi. Pertama, saham ini mendapatkan momentum. Karena ketika tol di mana-mana, itu tandanya kebutuhan ban akan semakin tinggi. Soalnya ban di tol dari cor akan cepat aus.
Kedua, harga sahamnya ketika Lo Kheng Hong masuk sudah berada di angka yang sangat murah. Ia sudah menenggak capital gain yang cukup lumayan. Di angka sekarang saja PBV masih di bawah 0.5.
Ketiga, penjualan mobil dari tahun ke tahun terus naik, sehingga kebutuhan ban juga akan terus naik. Apalagi brand GT Radial sudah tertancap di mata konsumen. Paling tidak bukanlah brand kaleng-kaleng. Sehingga mapan.
Oleh sebab itu jika ditanya prospek saham GJTL beberapa tahun ke depan, 2021, 2022, menurut kami cukup bagus. Bisa dipertimbangkan untuk jangka menengah dan jangka panjang.
Rekomendasi Saham GJTL
Rekomendasi saham GJTL dari kami, saham ini bisa menjadi objek investasi jangka menengah dan jangka panjang. Meskipun secara kemampuan menghasilkan laba biasa, namun faktor momentum kebutuhan ban tidak bisa dinafikan. Oleh sebab itu saham GJTL menikmatinya.
Jika Anda trader, saham ini kurang cocok, pergerakannya smooth. Naik turunnya biasa. Sehingga berharap capital gain dalam waktu singkat kurang realistis. Bisa dianalisa dari grafiknya bertahun-tahun. Sekian. Semoga bermanfaat. Website resmi Gajah Tunggal di sini.