Saham IPO berarti saham yang akan ditawarkan ke publik untuk pertama kalinya. Ketika itu biasanya banyak sekali orang yang antri memborong. Meskipun pembeliannya tidak mudah, tapi biasanya berbondong-bondong.

Namun demikian, sampai tulisan ini dibuat, kami belum pernah melakukan pembelian saham IPO meskipun sebagai nasabah BNI sekuritas, biasanya mendapatkan email akan adanya pengumuman perusahaan IPO dan mekanisme pembeliannya.

Apa alasannya kami tidak membeli saham yang ditawarkan pertama kali, apa sebab utamanya? Kami akan jelaskan secara detil.

Karakteristik Saham IPO

IPO berarti initial public offering. Biasanya dalam satu tahun akan ada beberapa perusahaan baru yang masuk di bursa, meskipun juga di tahun yang sama pasti ada saham yang terdepak dari bursa.

Namun demikian ada beberapa karakteristik yang patut diwaspadai. Entah kenapa umumnya saham IPO pasti naik di awal. Bisa naik sepuluh persen, tiga puluh persen, dua kali lipat, bahkan lebih.

Yang fenomenal tentu saja saham DCII, yaitu saham dalam data center. Di mana IPO di harga 500-an, kemudian bisa sampai 59.000-an hanya dalam jangka waktu lima bulan. Tentu ini mimpi yang sangat indah. Punya uang lima juta saja, menjadi lima ratus juta lebih.

Tapi juga jangan lupa, ada juga saham setelah IPO juga dibantai habis, seperti HAIS yang dilepas di harga Rp370-an tapi kemudian rontoh dalam dua bulan saja di harga Rp204. Artinya hampir susut setengahnya.

Ada karakteristik yang ketiga, yaitu saham yang naik sedikit, tapi kemudian lekas turun. Seperti BUKA, di Google terekam harga awal di Rp1.060, kemudian naik ketika itu, hingga ramai sekali. Tapi kemudian justru ditarik turun hingga tulisan ini dibuat di harga Rp545. Sudah hampir setengahnya.

Artinya meskipun kebanyakan harga saham IPO biasanya naik, tapi tidak selamanya atau semuanya naik. Bisa naik bisa turun. Faktornya apa? Kami katakan tidak pasti. Saham IPO lebih kepada suka-suka orang yang sudah membeli dalam jumlah yang banyak.

Alasan Kami Tidak Membeli

Oleh sebab itu kami tidak membelinya. Kami sulit menganalisa landasan kenaikan harga tersebut. Contoh untuk saham Bukalapak, ini merupakan saham market place. Seharusnya masih ada masa depan. Oleh sebab itu harganya di awal naik. Tapi kenapa kemudian jatuh tersungkur?

Saham DCII, memang betul masa depan ada di Data Centre, tapi apa layak dihargai 100x dari harga bukunya, PER sampai 483x. Menurut kami tidaklah masuk akal. Terlalu mahal menghargai saham di harga sekian. Meskipun itu mekanisme pasar.

Jadi sama saja itung-itung kuis berhadiah membeli saham-saham berikut. Oleh sebab itu kami tidak ikut serta membeli saham IPO meskipun mungkin sangat menarik sekali. Terlalu riskan.

saham ipo
pixabay.com

Menyikapi Saham IPO

Bagaimana cara kami melihat saham IPO? Setiap saham yang baru masuk pasar modal pasti akan mengalami penyesuaian harga sesuai dengan keinginan pasar. Ini yang disebut dengan harga psikologis saham.

Harga psikologis saham adalah harga di mana pasar kehendaki terhadap saham tersebut. Bisa jadi dua kali nilai bukunya, atau setengah nilai bukunya, ini sudah kuasa pasar. Tugas kita sebagai pemain saham ritel adalah menunggu saham tersebut berada di posisi psikologisnya.

Kedua, saham IPO belum terbukti kemampuannya. Apakah dia benar-benar ingin memperbesar perusahaan melalui dana hasil IPO, atau hanya ingin dapat uang untung bayar utang atau lainnya. Ini juga belum ketahuan, sehingga kami tidak membeli saham IPO.

Biasanya bisa dalam waktu satu semester, dua kali laporan keuangan, agar terlihat bagaimana perilaku dari saham yang baru masuk di bursa tersebut. Jadi kita tahu karakteristik. Jangan bayi baru lahir langsung dicintai.

Rekomendasi Beli Saham IPO

Oleh sebab itu kalau kami merekomendasikan jangan buru-buru beli saham IPO. Meskipun mungkin sangat prospek sekali. Belum tentu pasar akan menghargai dengan istimewa.

Saham adalah persoalan membeli di harga murah dan menjualnya di harga mahal. Bukan membeli ketika baru diluncurkan dan menjual ketika sudah anjlok. Anda akan merana.

Kecuali Anda tipe trader yang sangat fanatik dengan fluktuasi harga, atau seorang pemberani yang mengambil risiko besar. Silakan saja. Bisa jadi Anda untung, bisa jadi Anda rugi. Keduanya sangat tipis jika sudah seperti ini.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya