Saham konstruksi BUMN menjadi pertanyaan terkait kinerjanya. Terutama di era presiden Jokowi yang bangun sana sini. Oleh sebab itu kami akan mengulasnya sebagai bahan pertimbangan investasi. Terutama dari sisi fundamental.
Kami akan himpun dari beragam sumber, terutama laporan keuangan. Di antara yang akan kami jelaskan adalah sekilas profil, analisa fundamental, sedikit analisa teknikal. Mungkin tidak semua saham konstruksi BUMN. Namun setidaknya mewakili.
Table of Contents
Karakteristik Emiten Konstruksi BUMN
Saham konstruksi BUMN menjadi hot di saat pemerintah Jokowi gencar melakukan pembangunan sana-sini. Saham-sahamnya naik. Tapi sayang tidak menjadi perhatian para investor sisi fundamental yang dimiliki oleh perusahaan konstruksi BUMN tersebut.
Hingga kemudian Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN membuat satu tulisan yang menghebohkan di disway.id, bahkan membuat saham konstruksi BUMN berjamaah berjatuhan hingga 6%. Tulisan itu menyebut betapa besar hutang yang ditanggung emiten BUMN.
Ya benar. Emiten konstruksi BUMN memiliki karakteristik hutang yang super duper gila. Bayangkan ada salah satu emiten yang hutang hingga 5x dari ekuitasnya. Tentu pada akhirnya beban bunga jadi sangat besar. Mikir bunganya saja mabok.
Dari sisi pertimbangan investor, sama sekali tidak masuk. Meskipun biasanya kalau sudah demikian ada opsi disuntik pemerintah, maklum BUMN, tapi hal ini menjadi seperti hilang akal.
Harusnya BUMN menjadi sumber keuangan negara, namanya saja Badan Usaha Milik Negara, tapi kalau disuntik itu artinya negara yang menjadi badan usaha BUMN. Hehehe.
Karena itu pula kami hanya pernah investasi di perusahaan konstruksi BUMN di saham WSBP yang ketika itu hutangnya belum besar, tapi ketika terus membengkak, kami cabut.
Daftar Saham Konstruksi BUMN
Daftar saham konstruksi BUMN akan kami sajikan di bawah ini disertai beberapa analisa sederhana, paling tidak kita tahu keadaan jeroannya, dari ROE, PER dan DER. Sehingga bisa menjadi landasan investasi, trading, atau hanya sebagai watchlist. Kami rangkum dari IPOT data terakhir ketika dibuatnya tulisan ini.
Saham ADHI
PT Adhi Karya, spesialisnya konstruksi. Kalau pembangunan-pembangunan gedung pemerintah pasti sering lihat lambang merah. Saham ini memiliki fundamental yang patut diperhatikan dengan teliti.
Dari sisi ROE saham yang satu ini di tahun 2020 cukup memprihatinkan hanya 0.4%, padahal sebelum-sebelumnya di angka antara 8-10%. Artinya emiten ADHI harus berkeringat deras, itupun hasil labanya sedikit.
DER juga parah, sampai 5.8 dibanding ekuitasnya. Jadi sudah penghasilannya sedikit hutangnya banyak. Sehingga PER di angka 166x, padahal sebelum-sebelumnya hanya belasan saja. Tahun 2020 menggebuk emiten konstruksi BUMN.
Saham PTPP
Kalau yang satu ini merupakan perusahaan konstruksi BUMN yang spesialisasinya di bidang perumahan. Namanya saja PT Pembangunan perumahan. Lambangnya PP. Saham ini juga patut dicermati fundamentalnya.
Yang ini masih mending, ROE di angka 0.9%, dua kali lipat yang sebelumnya. Meskipun kalau dianalisa ya jelek. Padahal emiten ini biasanya di 8-10% di tiga tahun sebelumnya. Jadi langsung anjlok. Salah satu sebabnya adalah hutang.
Hutang perusahaan ini dibanding ekuitasnya 2.8. Angka ini cukup lumayan besar. Dua tahun sebelumnya juga di angka 2 koma sekian. Ketika covid datang, menggebuk yang gemar berhutang, hal ini semakin parah. Maka PER di angka 64x. Masih terlalu besar.
Saham WKST | Hutang Besar
Ini yang di bulan April 2021 menjadi viral. Saham konstruksi BUMN yang satu ini dikenal muncul logonya di banyak jalan tol. Namanya Waskita Karya. Lihat saja logo W di tol-tol yang sedang dibangun. Banyak nempel.
ROE di angka minus 44%, gila minus. Kalau minus itu artinya tidak berhasil menghasilkan laba, bahkan rugi. Labanya minus sampai 7.4 triliun. Bukan kaleng-kaleng. Hutang besar. Kami melihat cukup mengerikan.
DER di angka 5.3. Cukup besar. Jika Anda punya usaha, hutangnya lima kali dari ekuitasnya, kira-kira bisa tidur tidak? Sehingga PER jadi minus 2x. Ini memang tidak efektif, bahkan di CNBC diulas Rugi 7 Triliun tapi Biaya Pegawai Membengkak. Ya begitulah, namanya juga usaha.
Saham WIKA
Ini sebelas dua belas dengan emiten BUMN sebelumnya. Namanya Wijaya Karya, ini juga sama, menggarap tol, bahkan memiliki sahamnya. Pernah muncul di berita Bisnis.com dengan salah satu kalimat yang menarik, Jual Saham Bangun Jalan Tol Baru.
ROE di anga 1% setelah sebelum-sebelumnya berada di 8-12%. Angka ini menurut kami memprihatinkan. Sehingga PER juga tinggi di angka 71x. Bagi Anda yang ingin investasi patut dipertimbangkan.
Nah yang paling menarik adalah DER, hutangnya berada di angka 3 berbading ekuitasnya. Tiga tahun sebelumnya, 2017-2019 di kisaran 2.1 hingga 2.4. Artinya membengkak.
Saham Konstruksi BUMN WEGE
Nama lengkapnya adalah Wijaya Karya Gedung. Ini anaknya WIKA tapi khusus di pergedungan. Menurut kami di antara BUMN lainnya, emiten konstruksi yang satu ini memiliki fundamental yang lebih baik. Mungkin karena fokus gedung ya, bukan tol.
ROE di angka hampir 7%, meskipun sebelum-sebelumnya berada di kisaran 18-20%. Untuk ukuran emiten konstruksi, angka ini cukup bagus sekali. Jarang emiten memiliki angka di atas 15%. Sehingga PER berada di angka 12x, sedangkan di tiga tahun sebelumnya selalu di bawah 10.
Dari sisi hutang emiten konstruksi BUMN yang satu ini memiliki rasio 1.7, angkanya dibanding tiga tahun sebelumnya mirip, di bawah dua. Menurut kami masih cukup meski tidak terlalu bagus. Jadi kalau objek investasi masih oke lah. Menurut kami saham konstruksi BUMN terbaik adalah WEGE.
Saham PPRO
Ini anaknya PTPP yang fokus pada tiga lini usaha, yaitu residensial, mall dan edutainment, serta hotel yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut kami ini saham yang paling unik. Tapi ROE tidak special, 1.9%, sebelum-sebelumnya juga biasa 5-9%.
Sedangkan dari aspek PER sudah di angka 47x setelah sebelum-sebelumnya di kisaran 15-25. Nah yang patut dicermati adalah hutangnya yang mencapai 3 dari ekuitasnya. Nilainya terus berkembang dari hanya 1.5 di 2017, sampai 3. Perkembangan yang konsisten.
Yang paling menarik dari PPRO adalah teknikalnya, ini BUMN tapi rasa saham gorengan. Pernah mencapai angka fenomenal naik sampai puncak, lalu digebuk hingga gocap. Naik lagi di atas seratus digebuk lagi sampai 60-an. Pokoknya siap mental.
Saham WSBP
Satu lagi saham konstruksi BUMN yaitu Waskita Beton Precast, ini adalah anak usah dari Waskita yang khusus menyediakan beton. Dua tahun sebelum kami menulis ini, kami pernah investasi karena masih cukup baik plus dividen yang lumayan. Waktu itu rasio hutangnya di bawah 1.
Kami sudah melihat gelagatnya, dan benar saja, kini DER di angka 8, padahal tahun sebelumnya di angka satu bahkan di bawahnya. Kemudian meneggak rugi hingga 4.8 triliun. Sehingga ROE yang biasanya 10-14% anjlok sampai minus 411%. Puzing.
PER pada akhirnya minus 1x. Maka saham konstruksi BUMN yang satu ini harus digarisbawahi. Apalagi ketika tulisan ini dibuat keluar berita WSBP digugat PKPU. Habis berenang, tertimpa tangga. Nyambung ga?
Saham Konstruksi BUM Terbaik
Kalau dari paparan kami di atas, jika ditanya saham konstruksi BUMN terbaik, posisi saat ini berada di WEGE. Yang lainnya secara fundamental sangat mengkhawatirkan. Jika Anda seorang investor jangka panjang patut berpikir.
Rata-rata saham-saham ini menjadi objek trader yang naik turunnya dinikmati. Maklum konon BUMN sulit bangkrut. Jadi dinikmati saja. Tapi jika dibandingkan emiten konstruksi swasta lainnya seperti TOTL, NRCA, dan sebagainya, maka emiten konstruksi BUMN di mata investor kurang sedap.