Saham Lo Kheng Hong ingin diketahui banyak orang. Terutama bagi mereka yang merasa investasinya tidak bisa menghasilkan cuan berlipat-lipat. Mencontoh Lo Kheng Hong bisa jadi adalah cara mudah Menyusun portofolio yang bagus.
Oleh sebab itu kami akan menjelaskan beberapa saham yang pernah ada di portofolio Lo Kheng Hong. Kami sertakan komentar, disertai perkiraan alasan pengambilan saham tersebut. Kami himpun dari beragam sumber.
Table of Contents
Siapa Lo Kheng Hong
Di Barat ada Warrent Buffet, maka di Indonesia hadir sosok Lo Kheng Hong. Beliau dikenal sebagai seorang investor ulung, karena memilih saham yang salah harga untuk dipegang dalam jangka waktu yang panjang dan menghasilkan cuan berlipat-lipat.
Oleh sebab itu setiap langkah dan petuahnya menjadi rujukan. Apalagi sosoknya dikenal cukup tenang dalam menghadapi situasi pasar yang buruk sekalipun. Tidak ada komentar-komentar di media yang bernada miris dan negative. Kami sudah pernah mengulasnya lebih jauh di link ini.
Saham Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong memiliki inisiatif yang berbeda. Selalu memilih di luar nalar umum investor pada umumnya. Sosok sederhana ini memiliki sudut pandang tersendiri yang mungkin kita belum bisa pahami.
Daftar sahamnya kami mengutip dari cnbcIndonesia.com per tanggal 28 April 2021. Berikut beberapa saham Lo Kheng Hong yang menjadi pegangannya yang setara atau di atas 5%.
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)
Ini merupakan saham di sektor keuangan, tepatnya sektor pembiayaan yang memiliki induk perusahaan Bank Panin (PNBN). Bank ini sendiri memiliki kasta tertinggi dalam perbankan, yaitu bank buku iv. Artinya secara induk cukup kuat. Daftar lengkap bank buku iv di link ini.
Namun yang menjadi alasan utama dari pembelian besar ini adalah nilai bukunya yang terlalu murah. Masih dari website CNBC, Clipan Finance masuk dalam daftar saham Lo Kheng Hong karena price to book value ketia itu berada di 0.15 kali.
Memang dalam pasar modal pbv di 0.5 saja untuk sektor keuangan yang kuat tergolong sudah murah. Apalagi berada pada 0.15. Buktinya nilainya sekarang sudah melesat lebih dari dua kali lipat. Kejeliannya dalam memilih patut ditiru.
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
Satu lagi yang masuk portofolio saham Lo Kheng Hong adalah Gajah Tunggal. Dia mengempit sekitar 5.09%. ini adalah saham produsen ban, Gajah Tunggal. Yang sering ganti ban mobil pasti tahu, merek ini cukup legendaris.
Dari liputan6 kami mendapatkan alasan Lo Kheng Hong membeli saham ini. Pertama perusahaan ini dikenal sebagai salah satu produsen ban ternama dan terbesar di Asia Tenggara. Sehingga prospeknya menjanjikan.
Kedua ia meneliti bahwa kerugian yang dialami adalah akibat nilai tukar mata uang. Atau dalam laporan keuangan biasanya disebut rugi kurs. Dengan kata lain kalau kurs rupiah menguat, maka kerugian akan berkurang banyak. Benar saja, selepasnya melonjak.
Terakhir yang pasti patut ditiru adalah posisi GJTL waktu itu salah harga. Hanya dihargai 0.36 dari nilai bukunya. Menurut beliau itu sangat murah. Kejelian Lo Kheng Hong patut ditiru kita semua. Karena itulah GJTL masuk saham Lo Kheng Hong. Selengkapnya tentang saham Gajah Tunggal kami analisa di sini.
PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
Satu lagi saham Lo Kheng Hong adalah Global Mediacom sebagai induk dari MNCN, dan IPTV. Dikenal sebagai perusahaan di bidang media milik Harry Tanoe. Alasan utama dari pembelian ini adalah kondisi perusahaan yang bagus, di tengah pandemi masih membukukan laba.
Di musim pandemi, kita bisa melihat kualitas ketahanan perusahaan. Begitulah saham Lo Kheng Hong. Yang kedua adalah valuasinya jelas murah. Dari investor.id, harga normal seharusnya berada di Rp744/saham.
Yang menunjukkan valuasi sangat murah berikutnya adalah PER BMTR di angka 4. Memang cukup murah. Lagi-lagi berhasil melihat saham murah di BEI. Oleh sebab itu masuk saham Lo Kheng Hong.
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS)
Perusahaan ini bergerak pada usaha pelayaran. Pemegang saham terbesarnya adalah PT Indika Energy Infrastukture. Lo Kheng Hong memegang lebih dari 5%. Perusahaan ini banyak bergantung pada sektor batu bara.
Alasan pembelian saham ini menurutnya, memang perusahaan bagus. Namun demikian kami teliti lebih jauh pergerakan harga sahamnya bergerak rata-rata 400-700. Naik turun, tidak memiliki kenaikan stabil. Kinerjanya juga tidak begitu stabil.
PT Petrosea Tbk (PTRO)
Terakhir adalah PTRO. Ini saham Lo Kheng Hong yang legendaris. Kami menyebut demikian karena seringkali muncul berita kalau investor kawakan ini selalu kecipratan dividen jumbo dari emiten pertambangan yang satu ini.
Wajar saja, Lo Kheng Hong menyimpan sampai 14.94% per 30 Juni 2020. Sangat besar, nomor dua setelah induknya PT Indika Energy Tbk. Alasan utama dari kepemilikan ini adalah murahnya harga dibanding nilai bukunya.
Bahkan konon nilainya sudah dua kali lipat dibanding ketika masa membeli. Namun demikian masih enggan dilepas dari saham Lo Kheng Hong. Sepertinya cukup setia dengan saham yang satu ini.
Bahkan di tahun 2021, tahun buku 2020, emiten kontraktor pertambangan ini tetap membagikan dividen, dan Lo Kheng Hong kebagian sekitar Rp23,51 milyar (bisnis.com). Bisa jadi alasan inilah yang menjadikan saham tersebut tetap dipegang erat.
Alasan Saham Lo Kheng Hong
Dengan demikian menurut sudut pandang kami ada dua alasan utama pembelian saham Lo Kheng Hong. Pertama adalah penemuan saham dengan valuasi yang cuku rendah dibanding nilai sesungguhnya. Rata-rata PBV di bawah 0.5.
sahamhijau.com
Kedua Lo Kheng Hong mempertahankan saham dalam jangka waktu cukup panjang dengan dua pendapatan, yaitu dividen, serta capital gain yang menggiurkan. Karena inilah beliau selalu dijuluki value investor. Bahkan bisa dikatakan investor tidur. Sambil tidur uang ngalir. Hehehe.