Saham sektor pembiayaan Multifinance di pasar modal cukup banyak. Pergerakan harganya juga lebih fluktuatif dibanding perbankan. Oleh sebab itu bagi para investor ataupun trader biasanya akan melirik.
Kami akan mengulas beberapa saham sektor pembiayaan multifinance yang menurut kami bisa dijadikan opsi investasi. Kami sajikan profil bisnis, valuasi, profitabilitas, dan prospek ke depan.
Table of Contents
Saham Sektor Pembiayaan Multifinance
Di antara banyak saham sektor pembiayaan multifinance, kami akan memilih empat karena beragam pertimbangan. Yang pertama adalah Clipan Finance. Ini merupakan anak usaha dari Bank Panin Indonesia dan berdiri sejak 1982.
Yang satu ini memiliki sifat menarik, yaitu lebih fokus di mobil, baik baru atau bekas. Juga pembiayaan alat berat. Daya tarik lain adalah, Lo Kheng Hong memilih saham ini sebagai objek investasi. Kode saham CFIN.
Kedua adalah PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, atau biasa disebut dengan WOM Finance. Yang satu ini juga unik, karena fokusnya lebih kepada kendaraan roda dua wabil khusus Honda. Meskipun juga melayani motor Jepang lainnya. Kode sahamnya WOMF.
Nah yang perlu digarisbawahi, pemegang saham yang cukup besar adalah PT Wahana Makmur Sejati di mana fokus usahanya sebagai distributor motor Honda. Jadi sudah sangat klop membentuk satu ekosistem.
Yang ketiga adalah Adira Finance. Di mana perusahaan ini memiliki gurita cukup besar dalam sektor multifinance karena melayani banyak sektor. Mulai dari kendaraan bermotor, elektronik, sampai umroh.
Mayoritas sahamnya dikempit erat oleh Bank Danamon. Dengan kata lain di bawah naungan MUFG Group yang dikenal sebagai jaringan keuangan besar di dunia. Kode Saham ADMF.
Saham sektor pembiayaan multifinance terakhir adalah BFI Finance. Ini juga seperti ADIRA yang melayani banyak jenis pembiayaan. Mulai dari modal kerja, kebutuhan renovasi rumah, pembelian alat berat untuk usaha, bahkan pembiayaan pendidikan dan perjalanan wisata. Kode saham BFIN.
Harga Saham Sektor Pembiayaan Multifinance
Perlu diketahui, kami membuat ini pada 12 Januari 2023. Di mana harga saham masing-masing tampak pada tabel yang kami cantumkan.
Saham | Harga |
CFIN | Rp298 |
WOMF | Rp254 |
ADMF | Rp8.875 |
BFIN | Rp1.095 |
Profitabilitas Yang Terbaik
Kalau ada pertanyaan siapa yang terbaik, maka kita lihat dari sisi profitabilitasnya. Terutama kemampuannya menghasilkan laba dibanding ekuitasnya. Data kami kutip dari RTI.
Saham | ROE | NPM |
CFIN | 2.07% | 9.32% |
WOMF | 11.44% | 11.44% |
ADMF | 16.12% | 22.76% |
BFIN | 20.32% | 41.71% |
Jika melihat data di atas, maka juaranya adalah BFIN, yang kedua adalah ADMF, barulah WOMF. BFIN memang sangat tinggi sekali. Adapun untuk CFIN tergolong paling rendah di antara keempatnya. Lebih jelas tentang keunggulan saham CFIN sudah kami ulas di sini.
Valuasi Saham Multifinance Termurah
Berikutnya adalah valuasi saham multifinance dilihat dari PER dan PBV. Dari sini kita bisa menimbang mana yang paling cocok menjadi objek investasi.
Saham | PER | PBV |
CFIN | 11.74x | 0.24x |
WOMF | 5.40x | 0.62x |
ADMF | 5.81x | 0.94x |
BFIN | 10.01x | 2.03x |
BFIN dengan kinerja yang ciamik sudah memiliki valuasi yang lumayan tinggi dibandingkan yang lainnya. Bahkan sudah dua kali dari nilai bukunya.
Secara harga dibanding nilai buku, memang CFIN juaranya, masih 0.24x. Bisa jadi inilah alasan Lo Keng Hong masuk ke saham tersebut. Karena dari dulu strategi Lo Keng Hong adalah masuk di saham dengan harga murah, terutama dibanding harga bukunya. Strategi LKH lengkap sudah kami ulas di sini.
Menurut kami yang paling murah jika dikombinasikan antara PER dan PBV, maka WOMF adalah juaranya. Terutama karena PER di angka 5.40x dibandingkan yang lain. Secara PBV juga di angka 0.6x, masih tergolong murah.
Oleh sebab itu secara valuasi, menurut kami WOMF. Lebih jelas tentang keunggulan saham WOMF sudah kami ulas di sini.
Rasio Dividen Saham Pembiayaan
Bagi Anda investor jangka panjang, tentu ada pertimbangan dividen dalam investasi. Nah sektor pembiayaan multifinance dikenal sebagai saham pemberi dividen rutin.
Saham | Yield | DPS | DPR |
CFIN | |||
WOMF | 3.74% | Rp9.50 | 20.21% |
ADMF | 6.84% | Rp607 | 39.72% |
BFIN | 2.56% | Rp28 | 25.60% |
Sayangnya CFIN di tahun terakhir tidak ada riwayat pembagian. Sedangkan tiga temannya bersifat lebih dermawan. Dan juaranya adalah ADIRA. Yield sangat besar, 6.8%. Di bursa sudah tergolong tinggi angka ini. Lebih lengkap tentang keunggulan saham ADMF bisa dibaca di sini.
Salah satu faktornya adalah DPR yang berada di kisaran 39%. Sedangkan yang kedua adalah WOMF dengan nilai lumayan, 3.74%. Tentu ini menjadi katalis positif. Karena kalau harga turun dan Anda terus akumulasi, maka yield yang akan didapatkan semakin tinggi.
Kapitalisasi Pasar Saham Pembiayaan
Yang terakhir adalah unsur kapitalisasi pasar. Di mana hal ini sangat menentukan pergerakan harga saham. Bisa cepat naik, atau cepat amblas.
Saham | Market Cap |
CFIN | 1.19T |
WOMF | 884.30 B |
ADMF | 8.88 T |
BFIN | 17.48 T |
Jika kita lihat tabel di atas, maka potensi hadirnya spot jantung terletak pada saham WOMF. Kapitalisasi pasarnya di bawah satu triliun. Kalau bergerak, kami yakin bisa buas, di luar kendali.
Saham Terbaik dan Bagus
Jika melihat ulasan di atas, maka kita bisa mengambil beberapa kesimpulan. Pertama saham-saham di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga sulit untuk menyampaikan yang paling bagus, atau terbaik.
Tapi jika alasannya adalah kinerja, maka BFIN adalah jawabannya. Sedangkan urusan valuasi, maka WOMF adalah jawabannya. Adapun jika mempertimbangkan dividen, maka ADIRA adalah adalah jawabannya.
Tinggal disesuaikan bagaimana tujuan investasi Anda. Bisa jadi justru saham CFIN yang menjadi tujuan Anda karena PBV paling rendah di antara yang lain.