Sentimen saham merupakan aspek paling penting dalam menggerakkan harga saham ke atas atau ke bawah. Sayangnya lebih banyak orang terjebak atau fanatik satu analisa saja, tanpa memperhatikan faktor penting ini.
Oleh sebab itu kami akan menjelaskan detil bagaimana sebenarnya sentimen saham bekerja, atau bahkan cara memanfaatkannya untuk bisa menghasilkan cuan dari investasi saham secara optimal. Cara ini mudah, hanya jarang yang menyadarinya.
Table of Contents
Pengertian Sentimen Saham
Saya sengaja menyebut dengan sentimen saham meskipun banyak yang menyebut dengan sentimen pasar. Karena yang saya jelaskan lebih kepada satu saham bukan pasar secara umum.
Pengalaman kami tidak semua sentimen pasar secara umum mempengaruhi saham. IHSG anjlok saham kami sering naik. Tapi IHSG naik, saham kami sering jeblok. Jadi kami lebih baik membahas khusus tentang sentimen saham.
Pengertian sentimen saham adalah satu aspek yang mempengaruhi cara pandang terhadap sebuah saham. Satu aspek tersebut bisa bermacam-macam, bisa berupa dari kinerja perusahaan, atau prospek perusahaan, riwayat harga saham, atau bahkan yang berasal dari luar perusahaan. Atau keadaan global.
Faktor-faktor tersebut pada akhirnya membentuk sebuah presepsi pelaku pasar terhadap sebuah saham, baik berupa presepsi positif, atau presepsi negatif. Inilah yang pada akhirnya menggerakkan atau menurunkan harga saham.
Fungsi Sentimen di Pasar Saham
Tahukah Anda bahwa sentimen positif saham lebih penting dari fundamental? Demikian juga sentimen negatif saham lebih mengerikan dari kerugian? Saya berikan contohnya agar lebih jelas.
Dulu sewaktu saham BRMS belum sehot sekarang, kinerjanya carut marut. Bahkan di tahun 2018 kerugiannya mencapai 1.5 triliun. Tapi waktu itu ada sentimen positif bahwa BRMS menggarap tambang emas. Belum sempat merengguk laba, harga sudah meloncat dari 50 perak. Website BRMS di sini.
Begitu juga dengan saham HMSP, fundamentalnya baik-baik saja. Tapi kemudian digoyang dengan sentimen cukai rokok naik. Sampai tulisan ini dibuat, belum pernah lagi harganya menyentuh angka 3000-an seperti dulu, bahkan sekarang di hargai 980 perak.
Padahal labanya masih banyak, bagi dividen juga buanyak. Inilah mengapa sentimen sangat mempengaruhi harga saham dibanding yang lainnya.
Oleh sebab itu orang yang gemar baca koran terkadang tahu lebih detil daripada yang baca stockbit, ckckck, maaf ya. Tapi benarkah demikian? Mari kita analisa lebih jauh sentimen saham di pasar.
Sentimen Saham dan Bandar
Karena sentimen saham adalah aspek yang paling berpengaruh dalam pergerakan harga, maka ada sosok yang seolah sudah tahu sebelum investor lain tahu. Dialah big player saham, atau yang sering disebut dengan bandar.
Contoh yang terbaru adalah saham KBAG, atau yang dikenal dengan Karya Bersama Anugerah, sebulan sebelum RUPS terjadi akumulasi besar. Waktu itu harganya gocap. Akumulasi seingat kami empat kali dalam hari berbeda, nilainya setiap akumulasi lebih dari satu milyar.
Tahu-tahu ketika akhir bulan Agustus tersiarlah kabar bahwa 50% dari laba tahun 2020 akan dibagikan dividen. Belum cukup dengan sentimen tersebut, ada lagi yaitu dana dari IPO digunakan untuk lahan di kota calon Ibu Kota baru. Sontak saja sahamnya menggeliat.
Inilah sebenarnya yang digunakan oleh bandar. Bukanlah fundamental, teknikal, tapi lebih kepada sentimen saham. Dia mengetahui sentimen saham sebelum yang lain mengetahuinya. Sehingga dia bia melakukan yang lain tidak bisa lakukan.
Berarti tidak adil dong? Tidak, ada cara yang bisa Anda lakukan agar bisa mengetahui sentimen saham. Kami ceritakan di sub judul bawah.
Ritel di Tengah Sentimen Saham
Bagi kami terkait sentimen saham ada beberapa rumus. Pertama, sentimen itu sebenarnya bergiliran datang, dari satu saham ke saham yang lain, dari satu sektor ke sektor yang lain. Bisa dikatakan sentimen itu kemungkinan satu tahun sekali, atau bahkan lima tahun sekali.
Contoh di tahun 2020 saham ANTM ramai sekali, tapi apakah Anda mendengar sentimen saham ANTM di tahun 2021, sudah adem ayem. Sudah pindah ke saham bank digital yang belum jelas ujungnya.
Maka kalau kita ritel, tidak perlu nunggu dapat semua sentimen. Cari saham murah yang kemungkinan akan muncul prospek besar. Seperti akan ada ibu kota baru, berarti saham konstruksi. Ingat ya, baca prospek ke depan.
Akumulasi terus saja. Biasanya harganya sedang dijatuhkan terlebih dahulu oleh big player. Bisa dibaca di sini cara bandar jatuhkan saham. Itu waktunya Anda terus akumulasi, sabar saja nunggu momen.
Ritel kalah, karena biasanya kalah sabar dengan bandar. Ingat, saham hanya perpindahan uang dari yang sabar ke orang yang tidak sabar saja. Mungkin Anda akumulasi Januari, sentimennya Agustus, tidak masalah.
Kedua, jangan pilih saham yang minim sentimen. Bakalan susah naik. Contoh saham sanitary, yaitu jualan alat kamar mandi. Sentimennya adalah peningkatan saham konstruksi, tapi itupun terlalu jauh kaitannya. Konstruksi lebih identik ke semen. Saham konstruksi naik, semen naik.
Cari saham yang kalau bisa sentimennya banyak. Meskipun nantinya fluktuatif, tapi ada kemungkinan bergerak. Contoh yang cukup banyak adalah bank. Anda lihat sahamnya naik turun. Karena hampir setiap bulan ada saja sentimen datang, negatif atau positif.
Ketiga jangan sungkan untuk mengintip forum. Biasanya forum itu menyampaikan, saham ini akan naik sampai dua kali lipat. Jangan langsung percaya, tanyakan sentimen apa yang menggerakkan. Kalau tanpa sentimen tinggal saja. Ingat, yang Anda cari adalah sentimen saham terkait.
sahamhijau.com
Semoga sharing tentang sentimen saham ini bermanfaat. Semoga saham Anda hijau.