Ada penyakit yang sering terjadi di pasar modal, yaitu orang yang baru datang di dunia saham, tiba-tiba menjadi orang ahli yang sering ngomong sana-sini tentang analisa. Lihai sekali kalau bicara fundamental teknikal, dan analisa lainnya.
Tapi saran kami jangan terlalu pede di pasar modal, karena Anda cuma akan dimangsa saja. Ini kami sajikan beberapa tanda bahwa sebenarnya Anda sudah expert atau masih pemula di saham. Jangan sakit hati lho ya.
Table of Contents
Pikiran Newbie Saham
Bagi yang baru datang di pasar modal biasanya punya pikiran kalau pasar modal adalah sarana untuk melipat gandakan uang. Jadi untung tidak boleh hanya 10% setahun, harus 100%, kalau bisa 100% dalam jangka waktu sebulan.
Coba saja Anda bicara ke orang awam, menyampaikan bahwa Anda investasi di saham. Pasti pikirannya uang Anda sangat banyak. Padahal cuma beli 10 lot, itupun harg perlembarnya seratus perak. Begitulah pikiran newbie.
Tapi kalau Anda sudah nyebur, tahu-tahu akan menemukan sebaliknya, kok ternyata uang saya berkurang 30% hanya dalam sebulan. Begitulah kenyataan, ternyata pasar modal tidak seindah yang Anda bayangkan.
Saran kami pikirkan baik-baik apa tujuan Anda masuk di dunia saham. Apakah ingin investasi atau ingin melipatkan gandakan uang. Kalau ingin investasi maka berpikirlah sebagai seorang investor, kalau ingin melipat gandakan uang ke Kanjeng Dimas saja.
Tidak Ingin Rugi di Saham
Biasanya pemula punya keyakinan akan untung di saham. Maka keinginannya adalah jangan sampai rugi. Ini seperti pikiran penjudi. Investor punya pikiran kadang rugi kadang untung. Trader juga pikirannya demikian, kadang gain kadang loss. Tapi newbie harus dan wajib untung.
Maka yang terjadi adalah ketika saham turun Anda bingung, Anda langsung jual. Atau Anda meyakini saham yang Anda beli pasti berbalik, padahal Anda beli terlalu tinggi, sehingga baliknya butuh waktu sangat lama. Itu artinya Anda masih newbie, analisa Anda berdasarkan tebakmologi.
Ikut Rekomendasi Saham
Karena gagal terus Anda akhirnya mencari jalan pintas. Analisa sendiri tidak pernah moncer pada akhirnya ikut rekomendasi. Bahkan kalau perlu yang berbayar, yang paling mahal, yang penting cuan. Padahal kami sudah jelaskan bahaya ikut grup rekomendasi di sini.
Ikut rekomendasi juga gagal, akhirnya Anda pakai aplikasi robot, pokoknya tinggal lihat sinyal, kemudian beli atau jual. Seperti yang terlihat di iklan-iklan, tinggal ting-ting-ting, cuan. Sadarlah kalau saham seperti ini semua orang jadi kaya. Tapi kenyataannya tidak.
Cari Follower Saham
Ikut rekomendasi saham gagal, maka cara berikutnya dilakukan, Anda cari follower, langsung buat grup saham. Pikiran Anda adalah ketika banyak yang ikut membeli saham yang Anda rekomendasikan, maka harga saham tersebut akan naik. Anda newbie.
Sadarlah, uang Anda tidaklah seberapa meski digabung dengan seratus orang. Kecuali Anda kumpulan sultan dengan uang milyaran. Plus memiliki kecerdasan dan emosi yang matang. Kalau tidak, Anda hanya dibuli saja.
Pilih Saham Gorengan
Biasanya newbie sangat terpukau melihat gemerlap saham gorengan yang beterbangan. Hari ini auto reject atas, besok yang satunya juga ara, lihat satu lagi ara. Maka berpikir kalau satu hari ikut 10% dari saham gorengan, bisa kaya mendadak.
Masuklah Anda ke saham gorengan, tahu-tahu justru yang dialami longsor yang sangat dalam, tidak tanggung-tanggung 10% sehari. Uang Anda ambles. Begitulah nasib pemula di saham.
Bukan aib Anda memilih saham gorengan, tapi pikirkanlah apa penyebab saham gorengan tersebut naik. Selalu ada sebab meskipun tidak Anda tahu, atau tidak terpikirkan bagi Anda yang baru masuk di pasar modal. Ciri saham gorengan bisa dibaca di sini.
Fanatik Teknik Auto Cuan
Ketika sudah ikuti grup saham dan ternyata gagal, atau nyari follower ternyata saham masih turun, maka kemudian mulai belajar. Di sinilah titik penting dari pemula di saham. Sayangnya biasanya newbie kemudian yakin ada satu teknik yang selalu menghasilkan cuan.
Pasti teknikal profit cepat, fundamental untung berlipat, atau bandarmologi strategi paling pasti. Anda fanatik dengan salah satu dan melupakan yang lain. Sadarlah, teknik yang bagus di saham adalah ketika sesuai dengan sisi psikologis yang Anda miliki. Pahamilah diri Anda, maka Anda akan cuan di saham.
Bermimpi Jadi Full Trader
Ini pengalaman yang sering saya dapatkan. Orang berpikir kalau satu hari untung satu persen saja, maka satu bulan sudah 24%. Dan saya mendengar sendiri di kereta anak muda berpikir demikian, katanya cukup gunakan robot saja. Hidup kita tenang.
Tertawa saya dengarnya. Jangan berpikir sekali untung lalu menjadi full time trader. Trader itu tingkatan sulit dalam saham. Tidak semua orang bisa. Bagi saya ini fase lebih sulit dari investor, lebih sulit lagi scalping saham, trading dengan cara cepat.
Untuk masuk ke sini, Anda butuh banyak tahapan yang harus dilalui. Jika tidak, baru masuk pasar modal kemudian langsung jadi full time trader, maka kepanikan yang didapatkan, uang makan juga tidak didapatkan.
Saran Bagi Pemula di Saham
Apa yang saya tulis ini semuanya sudah saya alami, hanya tinggal berapa lama kita mengalami fase ini. Juga apakah Anda bisa belajar dari kesalahan yang sudah Anda lakukan atau tidak.
Kalau Anda tidak belajar, maka dari awalnya berpikir saham adalah tempat menggandakan uang, mindset Anda berubah menjadi tempat hilangnya uang. Kemudian Anda pergi sangat jauh dari pasar modal.
Kenali betul diri Anda, maka Anda akan sukses di pasar modal. Seperti saya pribadi yang tidak kuat menjadi full time trader, karena saya tidak suka tekanan tinggi, maka saya menjadi position trader yang bisa Anda baca di sini.
Di saham, semakin Anda merasa pintar, maka saat itulah kekalahan semakin dekat dengan Anda. Seperti kerakusan yang justru menghilangkan kekayaan. Saham tidak butuh banyak uang, tapi kombinasi kecerdasan dan ketenangan. Ini adalah medan pertempuran strategi.
Om kemana aja?
Udah suntuk nih gak ada konten” dr sahamhijau hehehe
lagi garap beberapa proyek, rehat dulu isi konten ini. Hehehe… Investasinya lancar bosquh?