Trader atau Investor Saham? Keabadian Yang Aneh

Trader atau investor Saham? Ini pertanyaan yang sering diajukan oleh newbie ketika masuk pasar modal, terutama yang sudah lebih dari setahun. Biasanya mulai bimbang, dari investor ingin jadi trader, tapi kemudian pengin balik lagi ke investor.

Tapi kali ini saya tidak ingin menjawab mana di antara trader atau investor yang paling baik, karena saya sudah mengulasnya lengkap di sini. Tapi saya ingin membagikan informasi bahwa di IHSG memang harus ada dua kutub ini, harus ada trader, harus ada investor.

Pengertian Trader dan Investor

Meskipun saya yakin yang membaca ini sudah paham apa itu trader dan investor, tapi saya akan ulas sedikit saja. Trader artinya pedagang, yang pekerjaan di pasar modal aktif jual beli saham. Jangka waktu pendek.

Sedangkan investor adalah orang yang ingin memegang saham tersebut dalam jangka waktu lama karena seperti memiliki perusahaan itu dan berharap value dari tahun ke tahun yang dimiliki perusahaan tersebut naik.

Manfaat Trader di Pasar Modal

Trader memiliki kelebihan yang terkesan bisa cepat kaya, tapi juga punya kelemahan bisa juga cepat miskin. Karena dinamika antara untung dan rugi pasti menjadi warna selama di pasar modal. Tinggal dilihat lebih banyak ruginya atau untungnya dari akumulasi kegiatan dalam jangka waktu tertentu, itu saja.

Tapi posisi trader sangat penting di pasar modal. Inilah orang-orang yang membuat pasar modal menjadi fluktuatif. Kalau tidak ada trader saham tidak bisa turun dengan dalam sehingga menjadi murah atau bahkan tidak ada saham yang naik dengan cepat.

Ingat trader memiliki target loos atau gain, jadi ketika saham dimark down oleh big player, maka traderlah yang rela menjual, hingga akhirnya saham tersebut harganya turun. Kalau semua jadi investor yang digenggam erat, maka sulit saham tersebut turun.

Begitu juga ketika ada tanda-tanda naik, traderlah yang paling gerak cepat untuk membeli sehingga kenaikan bisa cepat terjadi. Bahkan saham ARA juga karena bantuan trader. Bandar tidak mungkin bergerak sendirian. Ngapain.

trader atau investor saham
pixabay.com

Manfaat Investor di Pasar Saham

Begitu juga dengan investor, kedudukannya sangat penting di pasar modal. Investor memiliki emosi ketenangan yang cukup bagus. Minus juga santai. Sehingga dengan adanya investor inilah saham akan naik terus, karena tidak ada yang menjual.

Ketika big money memiliki barang banyak di bawah, ternyata sudah tidak ada lagi yang menjualnya, karena tersisa para investor saja, maka tindakan selanjutnya adalah kenaikan. Sudah bosan jual maka tinggal naik.

Jadi bersyukur juga kita miliki investor. Sederhananya ketika setiap harga ada yang masuk sebagai investor, maka saat itulah kemungkinan harga untuk turun lebih dalam semakin mengecil. Oleh sebab itu penting juga pelaku pasar modal yang memiliki sifat sebagai investor.

Trader atau Investor Saham

Ketika kita lihat fungsi masing-masing di pasar modal, maka sesungguhnya apakah menjadi investor atau trader saham, jawaban saya adalah sama, tapi seolah-olah lebih besar investor.

Saya menjawab demikian karena umumnya trader memiliki pola untuk kehidupan mereka. Maksudnya memang mereka hidup dari trading. Sehingga keuntungan diambil, keuntungan diambil untuk biaya hidup. Kalau dikalkulasi di portofolio sahamnya tidak akan berkembang.

Tapi berbeda dengan investor, investor memiliki sifat yang mana mereka berhemat, tidak mudah mengambil dana di porto untuk gaya hidupnya. Gengsi yang besar adalah ketika portofolio sahamnya mengembang. Maka portofolio yang dimilikinya tetap tumbuh.

Kalau bertanya, kok Lo Kheng Hong, Warrent Buffet, dan lain sebagainya yang memang investor, memiliki keuntungan berlipat-lipat? Kenapa bisa demikian, jawabannya bukan karena sifat mereka sebagai investor, tapi ada satu sebab utama.

Yaitu kemampuan mereka melihat harta karun di pasar modal. Dalam artinya perusahaan bagus sedang dihargai murah. Inilah kemampuan yang sulit dimiliki kita sebagai investor atau trader biasa.

Memang salah satu faktornya adalah kejelian mereka dalam membaca laporan keuangan seperti yang sudah kami tulis di sini. Tapi faktor lain adalah keberanian mereka dalam mengambil risiko. Kemampuan ini juga tidak banyak dimiliki investor receh.

Jangankan minus 50%, minus 5% saja sudah deg degan. Mereka berani mengambil perusahaan rugi karena di masa yang akan datang bisa saja berbalik untung. Atau perusahaan biasa yang kemudian tumbuh karena momentum seperti MDKA yang ada porto bang Sandiaga Uno.

Percayalah, jika Anda tidak berani mengambil risiko, Anda tidak akan bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dibanding lainnya. Kita harus berani membeli saat yang lain tidak mau mendekati. Ini berlaku bagi trader atau investor saham.

Biarkan mereka komentar jelek tentang saham itu, lama-lama kalau saham sudah naik, pasti banyak juga yang berkomentar positif. Inilah mengapa trader atau investor saham adalah sebuah keabadian.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya