5 Waktu Tepat untuk Menjual Saham Agar Tidak Rugi

Waktu tepat untuk menjual saham ternyata sering dipertanyakan. Hal ini karena melepas saham yang rugi tidaklah mudah, bahkan melepas saham yang untung juga demikian. Khawatir terus naik dan naik lagi. Jadi kadang bingung kapan melepasnya.

Oleh sebab itu kami akan sharing pengalaman bagaimana waktu tepat untuk jual saham. Terutama momentum yang harus kita manfaatkan untuk menjual saham. Sehingga mendapatkan keuntungan yang cukup optimal.

Waktu Tepat untuk Menjual Saham

Ketika kita masuk di pasar modal, biasanya yang umum terjadi adalah saat saham berbondong-bondong naik, saat itulah waktu yang tepat untuk membeli. Tapi menurut kami sebaliknya. Justru ketika Anda membeli saat itu, besoknya bisa turun, atau koreksi.

Maka ada istilah saham dibeli turun dijual naik. Kami sudah pernah mengulas lengkap mengapa hal ini terjadi, dibaca saja di sini.

Maka waktu tepat untuk menjual saham yang sesungguhnya adalah ketika saham tersebut naik. Saat itulah Anda harus menjualnya. Karena ada rumus tidak ada yang namanya kenaikan beruntun. Setelah puncak terbitlah jurang.

Begitu juga dengan saham, naik justru waktunya untuk menjual, bukan membeli. Big money juga polanya demikian, ketika terjadi kenaikan, maka ketika itulah terjadi distribusi meskipun perlahan-lahan. Karena jumlah yang dia miliki banyak.

Metode ini paling tepat digunakan untuk para trader, terutama swing trader dan position trader. Beli saat turun dan jual di saat naik. Saham sebenarnya sesederhana itu. Cuma prakteknya beli di waktu naik, jual di waktu turun.

Menyentuh Titik Resistance

Yang kedua adalah ketika saham tersebut sudah menyentuh titik resistance. Yaitu titik psikologis dari pattern saham. Biasanya semua orang merasa, ah tidak mungkin melewati itu, maka lebih baik dijual. Karena berbondong-bondong punya perasaan demikian, maka akan berbalik arah.

Oleh sebab itu ketika sudah menyentuh titik resistance, menurut kami itu waktu tepat untuk menjual saham. Titik itu bisa diukur dari moving average selama beberapa waktu. Misalkan moving average20, dan seterusnya. Tergantung target yang Anda tetapkan. Lihat titik paling atas.

Tindakan ini lebih aman daripada Anda menunggu saham tersebut naik lagi, tapi ternyata justru berbalik arah. Apalagi kalau Anda bukan investor jangka panjang. Model jual beli bulanan. Maka saat itu lakukan take profit.

pixabay.com

Tanda Pembalikan Arah

Jika Anda menguasai teknikal, maka pertimbangkan pattern-pattern sebagai tanda pembalikan arah. Jika sudah terlihat tanda-tanda itu bisa dipertimbangkan untuk menjualnya. Karena teknikal bersifat membaca kebiasaan psikologis pasar.

Di antara tanda-tanda pembalikan arah, atau reversal adalah double top, atau head and shoulder, ini bisa menjadi tanda-tanda pembalikan arah. Lebih baik meskipun kita tidak menguasai detil tentang teknikal, tapi paling tidak tahu. Cukup mudah. Bisa dipelajari singkat di link ini.

Waktu Terbaik Jual Saham

Waktu tepat untuk jual saham berikutnya adalah ketika sentimen positif habis. Perlu diketahui bahwa kenaikan saham selalu dipengaruhi sentimen. Entah itu sentimen dari internal atau eksternal.

Contoh sentimen internal adalah kinerja perusahaan yang membaik. Ini akan menyebabkan harga saham naik. Tapi yang lebih fantastis adalah sentimen eksternal, contoh akan dibangun pabrik baterai oleh tesla. Wah ini bisa panjang.

Tapi jangan tergiur dan lupa diri. Sentimen itu tidak hadir terus-terusan, selalu ada masanya di mana sentimen tersebut habis, dan sepi tidak terdengar. Maka segera berpindah, karena ada masanya jenuh membeli. Menurut kami ini waktu terbaik jual saham.

Kalau sudah terjadi keadaan jenuh membeli, maka yang terjadi berikutnya adalah tindakan menjual. Entah jualannya perlahan-lahan, atau sekaligus. Saat itulah waktu tepat untuk menjual saham. Sehingga Anda mendapatkan keuntungan.

Metode Menjual Saham

Nah kalau yang satu ini adalah tambahan saja. Selain waktu tepat untuk menjual saham, juga Anda harus gunakan metode yang tepat. Menurut kami pertimbangkan metode jual dengan cara mencicil. Jual perlahan-lahan.

sahamhijau.com

Terutama bagi Anda yang memiliki jumlah saham begitu besar. Jual dalam jangka waktu berhari-hari, atau tidak dalam waktu sehari. Mungkin dua hari. Hal ini karena memiliki beberapa alasan penting.

Pertama, kalau Anda menjual sekaligus dalam jumlah besar, bisa jadi yang lain berduyun-duyun untuk ikut menjual saham. Maka yang terjadi adalah harga jual yang awalnya ditarget Rp500, bisa jadi berubah menjadi Rp480.

Oleh sebab itu jual dengan metode cicil. Bisa juga ketika sedang rally naik, Anda gunakan metode cicil untuk menjual bertahap. Contoh Anda memiliki 1000 lot, maka jual di harga Rp500 sebanyak 300 lot.

Nantinya naik lagi di harga Rp550 sebanyak 300 lot lagi. Ketika menyentuh Rp600 jual sebanyak 400 lot. Metode ini bisa dimanfaatkan. Soalnya khawatir kalau Anda jual sekaligus, dimanfaatkan para big money. Jadi tetap waspada. Semoga saham Anda hijau.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Copas Ya